Jokowi Sempat Bicarakan Reshuffle dengan KMP?

Liputan6.com, Jakarta - Belum genap setahun Kabinet Kerja bekerja, Presiden Jokowi sudah merombak jajaran menterinya alias reshuffle. Pemilik nama Joko Widodo tersebut mengaku telah mengantongi nama-nama calon menteri tersebut selama 2,5 bulan terakhir.

Jokowi juga mengaku telah menjalin komunikasi dengan sejumlah partai mengenai kursi pengisi kabinetnya. Termasuk partai-partai di Koalisi Merah Putih (KMP).

"Saya sudah sampaikan kita ini terbuka. Masalah dan tantangan kalau dikerjakan secara gotong royong akan lebih baik," kata Jokowi dalam wawancara dengan Metro TV, Rabu (12/8/2015).

"Oleh karena itu saya terbuka, saya sudah bicara dengan partai-partai," imbuh dia.

Namun politisi PDIP itu mengaku belum ada kesepakatan yang terjalin di antara partai-partai. "Tanggapannya (parpol) sampai sekarang belum ketamu. Sudah ketemu tapi belum ketemu," ujar dia.

Jokowi mengaku akan mengontrol dan mengevaluasi jajaran menteri di kabinetnya. Menteri-menteri yang melakukan kesalahan bakal ditegur. "Setiap menteri yang bekerja pasti saya berikan target. Setiap hari pasti saya evaluasi, setiap menteri pasti saya teger, saya koreksi kalau berbuat sesuatu di luar yang telah kita tentukan," pungkas Jokowi.

Ada 6 posisi di kabinet yang di-reshuffle oleh Jokowi. Mereka adalah Menteri Koordinator Perekomian Sofyan Djalil, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdjiatno, ‎Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinov Chaniago, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel.

Presiden juga memberhentikan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.

Sebagai ganti, Jokowi mengangkat 6 orang. Mereka, yakni Darmin Nasution sebagai Menko Perekonomian, Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Menko Polhukam, Rizal Ramli sebagai Menko Kemaritiman, dan Sofyan Djalil sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas.

Lalu, Thomas Lembong sebagai Menteri Perdagangan dan Pramono Anung sebagai Sekretaris Kabinet. (Ndy/Yus)