Sukses

Seskab Baru Pramono Anung, si Juru Lobi Andalan PDIP

Presiden Jokowi memilih Pramono Anung Wibowo sebagai Sekretaris Kabinet menggantikan Andi Widjajanto.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo memilih Pramono Anung Wibowo sebagai Sekretaris Kabinet dalam Pemerintahan Jokowi-JK. Pramono menggantikan Andi Widjajanto.

Nama Pramono Anung tidak asing dalam dunia politik. Dia merupakan politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang sering diutus untuk melobi.

Pria yang kerap disapa Pram ini merupakan juru bicara Koalisi Indonesia Hebat atau partai koalisi pendukung Jokowi-JK. Dia menjadi juru lobi yang mendamaikan KIH dan Koalisi Merah Putih (KMP) atau partai koalisi pendukung Prabowo-Hatta dalam Pilpres 2014 saat terjadi kisruh di internal parlemen.

Saat itu, KIH tidak setuju dengan sikap KMP mengenai alat kelengkapan dewan di parlemen sehingga membentuk DPR tandingan dan terjadilah dualisme kepemimpinan. Pram yang aktif di twitter ini juga menjadi juru lobi dari PDIP saat pembahasan UU Pilkada.

Pramono Anung (tengah) memberikan keterangan pers usai mengadakan pertemuan di kediaman Hatta Rajasa, Jakarta. Foto diambil pada Sabtu (15/11/2014)(Liputan6.com/Herman Zakharia)

Pria kelahiran Kediri, Jawa Timur pada 11 Juni 1963 ini merintis karier politiknya dari bawah dengan bergabung menjadi anggota PDIP. Pada 2000, ia berhasil menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDIP. Kemudian pada 2005, kariernya naik menjadi Sekretaris Jenderal PDIP.

Sebagai Sekjen PDIP, ia bertugas menggerakkan roda partai hingga ke daerah-daerah. Ia menjadi penggerak untuk memastikan semua organ partai bekerja memenangkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra dalam Pemilu Presiden 2009.

Ketika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terpilih sebagai Presiden RI untuk kedua kalinya periode 2009-2014, Pramono Anung ditunjuk sebagai Wakil Ketua DPR.

Dia memimpin DPR bersama 4 pimpinan lainnya yaitu Marzuki Ali dari Partai Demokrat, Priyo Budi Santoso dari Partai Golkar, Anis Matta dari PKS, dan Marwoto Mitrohardjono serta Taufik Kurniawan dari PAN yang merupakan anggota parpol koalisi pemerintahan SBY.

Pramono kemudian mengikuti Pemilihan Legislatif DPR periode 2014-2019. Dia lolos dan terpilih menjadi anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Timur VI dengan meraih 165.906 suara.

Sebelum terjun ke dunia politik, lulusan Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini menggeluti dunia bisnis. Dia pernah menjadi Direktur di PT Tanito Harum pada 1988-1996 dan PT Vietmindo Energitama pada 1979-1982, serta komisaris di PT Yudhistira Haka Perkasa pada 1996-1999.

Dia mengambil Magister Manajemen di Universitas Gadjah Mada dan pada 11 Januari 2013, Pramono resmi menyandang gelar doktor Ilmu Komunikasi Politik dari Universitas Padjajaran. (Mvi/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.