Sukses

PKS Masuk Kabinet Jokowi Tergantung KMP

PKS di bawah kepemimpinan Presiden yang baru, Sohibul Iman menegaskan tetap berpegangan dengan Koalisi Merah Putih (KMP).

Liputan6.com, Jakarta - ‎Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di bawah kepemimpinan Presiden yang baru, Sohibul Iman menegaskan tetap berpegangan dengan Koalisi Merah Putih (KMP) dalam menyikapi isu reshuffle kabinet di tubuh pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. PKS tidak dapat mengambil sikap bila ada peluang masuk dalam kursi kementerian di Kabinet Kerja.

"Kita tidak bisa berandai-andai karena di KMP punya kesepakatan. PKS tidak bisa bertindak sendirian. Pemerintah harus ada kesepakatan dengan KMP," ujar Sohibul Iman di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (11/8/2015).

Sohibul menambahkan, PKS tidak akan memberi arah masukan kepada Jokowi-JK terkait reshuffle kabinet. PKS mengembalikan sepenuhnya langkah reshuffle kepada pemerintah.

"Kami tidak berpretensi untuk masuk dalam hak prerogatif presiden. Kami beri keleluasaan untuk reshuffle. Bila diyakini (reshuffle adalah langkah) kebaikan, maka laksanakan," pungkas dia.

Terkait visi dan misi PKS di bawah kepemimpinannya, Sohibul berkeyakinan untuk tetap menjadikan PKS partai dakwah yang kokoh untuk melayani bangsa. Ia akan menyinergikan dengan potensi dan kemampuan yang ada di dalam tubuh PKS itu sendiri.

"Butuh kerja keras dari kami dan proaksi bagaimana aktualisasi prinsip dasar PKS. Kami sebagai partai dakwah tidak bisa kerja sendiri dan akan jalin kerja sama dengan semua dengan berbagai elemen regional Asia dan dunia internasional, untuk bawa kebaikan bagi Indonesia," pungkas Sohibul.

Setelah Pemilihan Umum Raya PKS beberapa bulan lalu, ditetapkan 69 orang Majelis Syuro diketuai Salim Segal Al Jufri dan wakilnya Hidayat Nur Wahid. Sohibul Iman terpilih sebagai Presiden PKS yang baru untuk periode 2015-2020 melalui proses musyawarah Majelis Syuro, Senin 10 Agustus di Bandung, Jawa Barat.

Sohibul terpilih sebagai Presiden PKS untuk menggantikan Presiden PKS sebelumnya, Anis Matta. Untuk kursi Sekretaris Jendral PKS masih dijabat Taufik Ridho. Sementara untuk Ketua Majelis Permusyawaratan Partai (MPP) PKS dijabat mantan Menteri Riset dan Teknologi era Presiden SBY periode kedua, Suharna Surapranata. (Ric/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.