Sukses

ICW: 23 Capim KPK Bermasalah, di Antaranya Punya 'Teman Wanita'

Di antaranya ada yang meminta bawahannya melakukan penyalahangunaan wewenang, plagiat, masalah keuangan di kantornya, dan sebagainya.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia Corruption Watch (ICW) melaporkan hasil tracking atau rekam jejak para calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada Panitia Seleksi KPK.

Juru bicara Pansel KPK, Betti Alisjahbana, mengatakan ada 23 nama calon pimpinan KPK yang ditengarai bermasalah, baik dari integritas, administrasi, maupun kualitas sebagai seorang pimpinan lembaga anti-korupsi.

"ICW membawa 23 hasil tracking dari 48 nama, di mana 23 nama itu diduga bermasalah," ujar Betti di kantor Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (11/8/2015).

Betty menjelaskan, hasil rekam jejak ini nantinya akan dilanjutkan, setelah terpilih para kandidat dari hasil seleksi. "Jadi 23 nama itu adalah nama yang diproritaskan untuk menjadi masukan, di mana memang bermasalah."

"Tapi nanti akan dilakukan tracking mendalam jika sudah ada kandidat yang lolos," sambung dia.

Di tempat yang sama, Koodinator Investigasi ICW, Febri Hendri, menjelaskan rekam jejak yang dilakukan dari 26 Juli itu sebagian bermasalah. Di antaranya ada yang meminta bawahannya melakukan penyalahangunaan wewenang, plagiat, masalah keuangan di kantornya, dan sebagainya.

"Soal kehidupan yang bermasalah seperti diduga punya dua istri atau 'teman wanita'. Ada juga yang mempunyai background politik," ungkap Febri.

Meski demikian, Febri enggan mengungkapkan lebih rinci, nama-nama yang dianggap bermasalah. Dia berharap, hasil rekam jejak ini menjadi bahan pertimbangan Pansel KPK, pada Rabu 12 Juli mendatang, akan diumumkan nama-nama yang berhasil lolos.

"Intinya, kita memberikan masukan kepada Pansel KPK. Kan tidak hanya dari kita, ada BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan). Kami hanya membantu," pungkas Febri.

Calon dari Internal KPK

Febri menyebutkan, para calon yang berasal dari KPK, hingga kini tidak ada yang bermasalah atau belum menemukan hal negatif.

"Calon dari KPK bagus semua. Beberapa kita tracking, belum menemukan negatifnya, tapi memang belum banyak dapat informasi yang lebih," ujar Febri.

Febri beralasan, banyaknya informasi yang belum dapat dihimpun, lantaran sumber daya manusia di ICW belum cukup banyak.

"Memang dalam melakukan tracking, dibutuhkan 3 orang untuk 1 calon. Tetapi karena kurang orang, kita baru bisa menyerahkan kepada pihak Pansel KPK hanya 23 calon," jelas dia.

Dengan adanya rekam jejak ini, Febri menegaskan, dapat menghasilkan pimpinan KPK yang lebih baik dan berkualitas.

"Dengan ini pimpinan KPK bisa lebih berkualitas. Meski mereka dari background mana pun, harus mempunyai semangat memberantas korupsi," pungkas Febri. (Rmn/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.