Sukses

Dipimpin Shohibul Iman, PKS Tetap Berada di KMP?

Di bawah kepemimpinan yang baru, apakah PKS akan tetap berada di gerbong KMP?

Liputan6.com, Jakarta - Shohibul Iman terpilih menjadi Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggantikan Anis Matta. Di bawah kepemimpinan yang baru, apakah PKS akan tetap berada di gerbong KMP?

Menurut mantan Wakil Sekretaris Jenderal PKS Fahri Hamzah, pihaknya memercayai komitmen Presiden PKS Shohibul Iman. Di bawah kepemimpinannya, PKS akan tetap berada dalam Koalisi Merah Putih atau KMP.

"Bukan hanya komitmen beliau (Sohibul Iman), namun seluruh elemen di PKS berkomitmen agar partai ini tetap di KMP," kata Fahri di Gedung Nusantara III, Jakarta, Selasa (11/8/2015).

Fahri percaya seluruh elemen PKS termasuk Presiden PKS yang baru berkomitmen agar partai itu tetap dalam KMP karena semua terlibat memperjuangkan pasangan Prabowo-Hatta.

Wakil Ketua DPR RI itu menjelaskan, komitmen PKS di dalam KMP bukan keputusan tertulis Majelis Syuro, namun komitmen PKS untuk tetap memperkuat KMP.

"PKS salah satu pendukung Prabowo-Hatta dan sebagai motor penggerak koalisi akan tetap menjaga dan mempertahankan soliditas KMP," ujar Fahri.

Selain itu Fahri mengatakan tradisi PKS dimulai dari sistem kaderisasi bahwa kader dibina dan dilatih secara bertahap. Kader-kader itu, menurut dia, memiliki hak suara untuk memilih anggota Majelis Syuro PKS dan sudah diumumkan Pemilihan Raya.

"Terpilih 99 orang Majelis Syuro PKS dengan sistem Pemira, lalu mereka bersidang pimpinan Majelis Syuro," kata Fahri.

Dia menjelaskan, Majelis Syuro bermusyawarah untuk memilih paket pimpinan DPP PKS. Hasilnya terpilih Sohibul Iman sebagai Presiden PKS, Taufik Ridho sebagai Sekjen PKS, dan Mahfudz Abdurraam sebagai Bendahara PKS.

Selain itu, Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PKS dijabat Suharna, Ketua Dewan Syariah dijabat Surahman Hidayat.

"Kader PKS percaya mereka akan menyusun kepengurusan DPP PKS. Kader percaya dengan kewenangan mereka masing-masing," tukas Fahri. (Ant/Ali/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.