Sukses

Naik Egrang ke Jakarta, Warga Yogya Sowan ke Jokowi

Yudi Karyono (52) sengaja berjalan menggunakan egrang dari rumahnya di Panembahan Keraton Yogyakarta, DIY ke Jakarta untuk bertemu Jokowi.

Liputan6.com, Yogyakarta - Yudi Karyono (52) sengaja berjalan menggunakan egrang dari rumahnya di Panembahan Keraton Yogyakarta, DIY ke Jakarta untuk bertemu dan menyampaikan proposal kepada Presiden Jokowi. Perjalanan menggunakan 2 bilah bambu tersebut ditempuh selama 51 hari.

Misinya 1, yakni memperkenalkan egrang pada masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda. Anak-anak yang ditemui sang kakek di sepanjang perjalanan akan diajari untuk bermain egrang.

Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang parkir itu mengaku merasa prihatin dengan kebudayaan Indonesia yang mulai tergeser digantikan sederet gadget.

Yudi hanya membawa bekal sederhana untuk perjalanannya ke Jakarta. Selama perjalanan dia masuk ke kampung-kampung untuk bertemu bocah-bocah dan mengenalkan egrang pada mereka. Setiap harinya dia hanya berjalan sejauh 20 kilometer atau 7 jam.

"Inti proposal saya tanpo bondo tanpo pangkat nanging nduwe niat (tanpa harta dan pangkat, tapi punya) ketemu Jokowi sangune mung (modalnya cuma) tekat. Alhamdulilah berhasil," ujar Yudi di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (10/8/2015).

Kini setelah menyampaikan maksudnya kepada Jokowi, Yudi pun kembali ke Yogyakarta. Di kampung halamannya ini dia pun berniat menemui Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk menyampaikan terima kasih karena telah diizinkan ke Jakarta.

"Saya ucapan terima kasih kepada gubernur karena berhasil mengenalkan alat egrang ini ke Jakarta, lancar dan ditemui Pak Presiden. Tapi dilakukan atau tidak misi saya kenalkan alat tradisional bagi anak-anak itu tergantung Presiden," tutur dia.

Namun setelah menunggu sekitar 3 jam, Yudi harus pulang tanpa bisa menemui sang gubernur.

Pria yang menyebut dirinya sebagai Raja Egrang itu berangkat dari Yogyakarta ke Jakarta pada 10 Juni 2015 lewat jalur Pantura. Dia akhirnya bertemu Presiden Jokowi pada 4 Agustus 2015. (Ndy/Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.