Sukses

Provokator Bentrok Ormas di Pasar Gembrong Diburu

Terkait bentrokan di Pasar Gembrong, penyidik Polres Jakarta Timur memeriksa 8 saksi, yakni 6 anggota ormas dan 2 warga.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus bentrokan antarorganisasi masyarakat (ormas) di Pasar Gembrong, Jatinegara, Jakarta Timur, masih diselidiki. Polisi pun terus menelusuri para pelaku bentrok ormas yang telah meresahkan warga ini.

Kapolres Jakarta Timur Kombes Umar Faruq mengatakan, pihaknya kini tengah memburu provokator bentrok itu. Diduga pemilik sepeda motor yang dibakar warga merupakan sang provokator aksi.

"Kami sudah ngantongin identitas pemilik motor, ya tinggal ambil (tangkap) saja," ujar Umar usai halal bihalal dengan warga Cipinang, Jakarta Timur, Minggu (9/8/2015).

Umar masih ingin melihat ada iktikad baik dari para pelaku. Bila takut datang langsung ke kantor polisi, para pelaku bisa mendatangi pimpinan ormas guna menyerahkan diri ke petugas.

"Kami harap pelaku untuk menyerahkan diri atau diserahkan pimpinannya atau kami lakukan penangkapan sendiri," tegas Umar.

Kini polisi masih memeriksa para saksi untuk diminta keterangan. Ada 8 saksi yang dimintai keterangan dalam kasus bentrokan tersebut.

"Kami sudah periksa saksi 8 orang, 6 dari ormas dan 2 dari warga," pungkas Umar Faruq.

Kemarin, anggota ormas Forum Betawi Rempug (FBR) terlibat kericuhan dengan warga di Pasar Gembrong, Jakarta Timur. Akibat kejadian tersebut, 1 orang warga terkena sabetan senjata tajam.

"Ada tukang parkir menggunakan identitas ormas PP (Pemuda Pancasila), mereka (ormas FBR) langsung menyerang dan mengejar," kata Kapolsek Jatinegara Kompol Suwanda saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Sabtu 8 Agustus 2015.

Suwanda menambahkan, ada sekitar 30 anggota FBR yang mengejar anggota ormas tersebut. Namun begitu, pihaknya belum mengetahui motif dari aksi itu.

Kericuhan kemudian terjadi di Jalan Raya Bogor, Kramat Jati, Jakarta Timur. Seorang anggota FBR mengalami babak belur dihajar massa dan 2 sepeda motornya juga dirusak warga. (Ans/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini