Sukses

Jokowi dan Mensos Hadiri Muktamar Mathla'ul Anwar di Banten

Acara pembukaan muktamar Ormas Islam yang didirikan 10 tahun lebih dulu dibandingkan Nahdlatul Ulama (NU) itu dimulai pada pukul 09.00 WIB.

Liputan6.com, Serang - Presiden Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi dijadwalkan membuka Muktamar ke XIX Ormas Islam Mathla'ul Anwar. Ia akan didampingi Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di acara yang digelar di alun-alun Kabupaten Pandeglang, Sabtu ini.

"Pak Jokowi dipastikan akan hadir untuk membuka Muktamar Mathla'ul Anwar, dan rencananya ada 4 anggota Kabinet Kerja, di antaranya Menteri Sosial dan 1 pejabat setingkat menteri akan mendampingi presiden," kata panitia Muktamar ke XIX Mathla'ul Anwar, Arief Rachman ditemui sedang melakukan persiapan di Alun-alun Pandeglang, Jumat 7 Agustus 2015 malam.

Arief menyatakan, acara pembukaan muktamar Ormas Islam yang didirikan 10 tahun lebih dulu dibandingkan Nahdlatul Ulama (NU) itu akan dimulai pada pukul 09.00 WIB.

"Insya Allah muktamar nanti akan dihadiri sekitar 120 ribu pengurus dan simpatisan Mathla'ul Anwar dari seluruh Indonesia, dan untuk pejabat daerah dipastikan akan hadir Plt Gubenur Banten Rano Karno," jelas dia.

Mathla'ul Anwar (MA) berdiri pada 10 Ramadan 1334 H atau 10 Juli 1916. MA didirikan Kiai Haji Tb Soleh, KH EM Yasin, Kiai Tegal, KH Mas Abdurrahman, KH Abdul Mu'ti, KH Soleman Cibinglu, KH Daud, KH Rusydi, E Dawani, dan KH Mustaghfiri di Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. 4 Tahun setelah berdirinya Muhammadiyah serta 10 tahun lebih awal dibanding Nahdlatul Ulama (NU).

Ormas Islam ini, sampai sekarang masih tetap pada khitahnya, yakni bergerak pada bidang pendidikan, keagamaan dan sosial.

Ketua Umum Pengurus Besar Mathla'ul Anwar KH Sadeli Karim menyatakan ormasnya akan tetap mempertahankan khitah sebagai organiasi bergerak pada bidang pendidikan, keagamaan dan sosial.

Untuk bidang pendidikan, kata dia, Mathla'ul Anwar saat ini mengelola 2.000 satuan pendidikan mulai TK/RA hingga perguruan tinggi, tersebar di hampir seluruh provinsi, mulai dari Aceh, Ambon hingga Papua. (Ant/Tnt/Rmn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini