Sukses

Hilang Saat Perang Dunia II, Dompet Ini Kembali ke Pemiliknya

Veteran dari Amerika Serikat ini tak menyangka, dompet yang ia kira hilang 70 tahun silam ditemukan di Austria.

Liputan6.com, California - Josef Ruckhofer hanya ingin merenovasi peternakan kakeknya di sebuah desa dekat kota Salzbrug, Austria. Tak sengaja matanya tertumbuk pada dompet tua di tumpukan puing dan kayu, ketika itu 18 Juni 2015.

Ia mengira itu hanya dompet tua biasa milik sang kakek. Tak disangka, ketika ia membukanya, sebuah kartu identitas militer terjatuh.

Josef semakin kaget tatkala membaca keterangan yang tertera di kartu itu. Ternyata dompet beserta identitasnya adalah milik seorang tentara bernama Eligio Ramos dari Texas, Amerika Serikat yang pernah ditugaskan di Austria tahun 1945.

Dalam dompet kulit itu terdapat beberapa foto keluarga serta perangko tua. "Tidak ada uang di dalamnya, tapi banyak foto-foto dan perangko tua," kata Josef Ruckhofer kepada The Guardian yang dikutip Jumat (7/8/2015).

Dompet itu ditemukan di rumah peternakan di Austria (Guardian/Courtesy Josef Ruckhofer)

"Waktunya begitu tepat sekali. Aku menemukan dompet ini, dan menyerahkan kepada pemiliknya menjelang peringatan ke-70 tahun Perang Dunia II. Mungkin ia masih hidup," tutur Josef.

Ia pun mencari nama Eligio Ramos di seluruh daftar nomor telepon di Texas lewat dunia maya. Sayangnya tidak ditemukan nama itu. Josef pun tak kenal menyerah, melanjutkan perburuannya di seluruh AS.

Akhirnya ia menemukan nama yang persis dengan pemilik dompet itu. Tanggal lahirnya pun sama. Eligo Ramos masih hidup. Ia kini tinggal di rumah jompo khusus veteran perang di California.

"Aku kirim surat kepada alamat itu beserta fotokopi identitas dan beberapa foto, meminta kalau ia bisa kuhubungi," kata pria Austria itu.

"Mungkin sekitar seminggu kemudian, aku menerima email dari anaknya, Sylvia Gonzales bahwa aku menemukan Eligio Ramos," tutur Josef. "Sang anak mengatakan bahwa ayahnya sangat senang kalau aku kirimkan dompet itu."

Josef akhirnya tahu cerita di balik dompet itu. Eligio kehilangan dompetnya saat ia dan batalionnya menginap di sebuah peternakan kakeknya di Austria.

"Eligio satu-satunya yang masih hidup di batalion itu," tutup Josef.

Sementara itu, di belahan bumi lainnya, Sylvia Gonzales dan Eligio Ramos sedang menikmati sarapan paginya. Pak pos datang membawa surat dari pria bernama Josef Ruckhofer dari Austria. Perempuan berusia 72 tahun itu kaget ketika membuka dan membaca isi suratnya.

"Ayah! Lihat! Seseorang menemukan dompetmu yang hilang di tahun 1945 di Austria!" pekiknya kepada sang ayah, seperti ia ceritakan kepada ABCNews.

Salah satu isi dompet, foto-foto keluarga milik Ramos (ABC)

"Ini benar-benar kejutan. Kami sedang makan pagi, seperti biasa aku bertemu ayahku tiap tiga minggu sekali, tak disangka kami mendapat kabar ini," tambahnya.

Sylvia segera mengabari kakaknya, Rosando Ramos untuk segera menghubungi pria Austria Josef Ruckhofer agar bisa mengembalikan dompet milik ayah mereka.

Ingatan Eligio Ramos pun mengembara ke 7 dekade tahun silam. Kala itu, ia bersama teman satu batalionnya tengah bertugas menyelamatkan tahanan di sebuah kamp konsentrasi di Austria.

Saat itu, sudah terlalu malam untuk beroperasi. Ia ingat seorang laki-laki--yang ternyata adalah kakek Josef-- menawarkan peternakannya untuk mereka tinggali. Ia bahkan menawari tentara AS itu tinggal beberapa hari di situ, sementara mereka mendatangi desa-desa untuk menyelamatkan tahanan.

Eligio Ramos bersama bataliyonnya, saat perang di Austria. Ia satu-satunya yang masih hidup (ABC/Dokumentasi Keluarga)

Eligio Ramos benar-benar lupa di mana ia kehilangan dompet yang berisi foto-foto keluarganya itu.

"Isi di dompet itu sangat sentimental. Ayahku punya banyak foto kenangan. Ia ingin keluarga selalu berada di hatinya, kalau saja ia tak berhasil kembali pulang." kata Rosando Ramos, anak laki-laki Eligo, saat reuni keluarga bersama dompet sang kakek pada Kamis 6 Agustus 2015.

Kini keluarga Ramos berencana untuk menggantung foto-foto, menyimpan dompet, dan dokumen-dokumen di dalamnya untuk diwariskan ke generasi berikutnya. (Rie/Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini