Sukses

Malaysia: Spekulasi MH370 Ditemukan Masih Prematur

Pemerintah Malaysia mengatakan terlalu "prematur" untuk berspekulasi penemuan puing yang di Pulau La Reunion berasal dari MH370.

Liputan6.com, La Reunion - Pemerintah Malaysia mengatakan terlalu "prematur" untuk berspekulasi bahwa penemuan puing yang tersapu ke Pulau La Reunion berasal dari MH370 yang hilang.

Sebelumnya, Wakil Menteri Transportasi Abdul Azis Kaprawi kepada Reuters mengaku, pemerintahnya 'nyaris yakin' kalau itu adalah flaperon Boeing 777 -- jenis pesawat yang digunakan MH370.

"Saya nyaris yakin bahwa potongan flaperon pesawat itu berasal dari Boeing 777. Kepala penyelidik di lokasi telah menginformasikan kepada saya."

Namun, seiring dengan perkembangan, Kaprawi mengatakan terlalu cepat menyimpulkan bahwa potongan tersebut berasal dari pesawat Malaysian Airlines MH370 yang hilang. Ia juga menegaskan  butuh dua hari untuk menyelidiki potongan itu.

Istri supervisor pramugara MH370 kepada BBC mengatakan bahwa perasaannya 'tercabik-cabik' saat mendengar kabar itu.

"Sebagian dari saya berharap itu bagian dari MH370 yang hilang jadi saya bisa menutup luka dan menguburkan suami saya dengan layak. Namun sebagian hati saya menolak dan berharap masih ada harapan," kata Jacquita Gonzales lewat perbincangan telepon.

Menteri Transportasi dan Infrasturktur Australia Warren Truss mengatakan bahwa ada sebuah tanda khusus yang ditemukan di puing tersebut: sederet angka BB670. Itu bisa saja nomor perbaikan tapi yang pasti bukan nomor seri.

"Tentunya, apabila itu benar berasal dari MH370, ini adalah penemuan yang luar biasa terutama untuk keluarga," kata Warren.

Lebih dari setahun pencarian MH370 yang dipimpin Australia belum menemukan petunjuk mengenai keberadaan pesawat maupun 239 orang yang berada di dalamnya. Burung besi jenis Boeing 737-200ER yang dioperasikan maskapai pelat merah itu hilang saat dalam perjalanan dari Kuala Lumpur, Malaysia menuju Beijing, Tiongkok pada Sabtu 8 Maret 2014 pukul 00.41 waktu setempat. Pukul 01.21 kapal terbang itu dinyatakan menghilang

Namun hingga kini masih tersisa pertanyaan besar. Penemuan ini bisa jadi sebuah 'false alarm' yang lain. Petunjuk yang salah. (Rie)






* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini