Sukses

Temuan Pecahan Pesawat Misterius versus 7 Teori Konspirasi MH370

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Bagian pesawat misterius tersapu ombak di pesisir La Reunion Island di lepas pantai Afrika, di sebelah timur Madagaskar, di tepian Samudera Hindia. Muncul dugaan itu adalah bagian dari Malaysia Airlines MH370 yang hilang tanpa jejak dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada Sabtu 8 Maret 2014.

Badan penyelidik kecelakaan udara sipil Prancis atau Bureau d'Enquetes et d'Analyses pour la securite de l'aviation civile (BEA) masih memeriksa temuan tersebut.

Penyelidikan atas puing pesawat yang ditemukan Rabu 29 Juli 2015 itu bekerja sama dengan pihak berwenang dari Malaysia dan Australia. Namun, masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan.

Para ahli penerbangan yang menyaksikan foto-foto potongan pesawat itu menduga, itu adalah bagian sayap pesawat atau flaperon yang letaknya dekat dengan badan pesawat (fuselage).

Fungsi flaperon adalah membantu pilot mengontrol pesawat di tengah penerbangan.

Pihak Malaysia mengaku "hampir yakin" bahwa puing tersebut adalah bagian Boeing 777 yang copot-- jenis pesawat yang sama yang dipakai dalam penerbangan MH370.

Benda diduga bagian sayap Malaysia Airlines MH370 di La Reunion, Prancis dekat Samudera Hindia. (Reuters)


"Hampir bisa dipastikan bahwa flaperon tersebut berasal dari pesawat Boeing 777. Kepala penyelidik kami mengatakan itu pada saya," kata Wakil Menteri Transportasi Malaysia Abdul Aziz Kaprawi kepada Reuters, Kamis (30/7/2015).

Abdul Aziz menambahkan, tim dari Malaysia sedang menuju ke Reunion Island, sekitar 600 km di timur Madagaskar. Butuh waktu 2 hari untuk memverikasi apakah puing itu adalah bagian dari MH370.

"Bagian tersebut belum diidentifikasi. Dan tak mungkin disimpulkan dalam waktu beberapa jam ini, apakah objek tersebut bagian dari Boeing 777 atau MH370," demikian menurut juru bicara BEA.

Tak ada tanda gosong

Potongan tersebut memiliki panjang antara 2 - 2,5 meter. Dari foto tersebut, puing itu diduga relatif utuh dan tak memiliki tanda-tanda terbakar atau bekas ledakan.

Greg Feith, seorang konsultan keselamatan penerbangan dan mantan penyidik U.S. National Transportation Safety Board (NTSB) mengaku, sumbernya di Boeing mengatakan itu adalah bagian dari 777.  Namun, belum bisa dipastikan apakah itu adalah MH370 yang dicari.

"Namun, tak ada laporan hilangnya Boeing 777 di belahan dunia itu," kata dia.

Sementara, ahli kelautan mengatakan arus yang deras dan berputar di selatan Samudra Hindia -- tempat di mana MH370 diperkirakan celaka -- bisa jadi mengombang-ambingkan MH370 ribuan kilometer dari titik celaka.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

7 Teori Konspirasi

Sebelumnya, di tengah minimnya informasi, ada banyak spekulasi dan teori konspirasi terkait hilangnya pesawat yang membawa 239 orang tersebut.

Teori-teori tersebut ada yang terkesan masuk akal, hingga yang tak bisa diterima nalar.

Meski belum terkonfirmasi bahwa objek tersebut MH370, temuan puing di La Reunion Island memberikan petunjuk, setidaknya untuk menelaah apakah teori-teori yang diusulkan oleh para ahli dan detektif online masih relevan.

Berikut 7 teori tentang hilangnya MH370 seperti Liputan6.com kutip dari Sydney Morning Herald:

1. MH370 dibajak dan diterbangkan ke bandara di Kazakhstan

Jeff Wise, jurnalis sains sekaligus penulis yang meriset tentang hilangnya MH370 merilis sebuah e-book tahun ini, yang menyajikan teorinya bahwa pesawat milik negeri jiran itu dibajak atas perintah Presiden Rusia Vladimir Putin dan diterbangkan ke sebuah bandara di Kazakhstan.

Wise berpendapat bahwa data penerbangan -- yang memberi sinyal MH370 berakhir di Samudera Hindia bagian selatan -- bisa jadi diutak-atik para pembajak.

Ia juga mengklaim telah menemukan di mana MH370 kemungkinan mendarat: sebuah pangkalan udara bernama Yubileyniy, yang merupakan bagian dari Kosmodrom Baikonur.

Jika benar puing pesawat yang ditemukan dekat Madagaskar adalah MH370, maka teori yang diajukan Wise terbantahkan.

2. Bunuh diri penerbang

Hingga saat ini belum ada bukti meyakinkan bahwa nasib nahas MH370 adalah akibat keputusan penerbang -- pilot Zaharie Ahmad Shah atau kopilot Fariq Abdul Hamid -- untuk mengakhiri hidupnya.

Setidaknya 7 insiden maut penerbangan diduga kuat dipicu kesengajaan pilot sejak 1982, termasuk Germanwings yang celaka di Prancis. Para penyelidik yakin, kopilot Andreas Lubitz sengaja menabrakkan Airbus A320 setelah mengunci pilot di luar kokpit.

3. Kegagalan mesin

Beberapa ahli berpendapat, telah terjadi kegagalan mekanis pada MH370. Membuatnya hancur di tengah penerbangan.

"Fakta bahwa kami tidak dapat menemukan puing-puing apa pun menunjukkan bahwa pesawat tersebut hancur di ketinggian 35 ribu kaki," ujar sumber yang terlibat dalam penyelidikan oleh Malaysia, beberapa waktu lalu.

Namun, seorang ahli penerbangan pernah mengatakan pada South China Morning bahwa sangat misterius jika MH370 hancur tanpa terdeteksi radar pengendali lalu lintas udara.

Kecelakaan MH370 mengingatkan pada kecelakaan Air France pada 2009. Kala itu pesawat menghilang di Samudera Atlantik akibat turbulensi parah dalam perjalanan ke Paris.

Butuh 5 hari bagi para penumpang untuk menemukan potongan pesawat. Namun, harus menanti 2 tahun untuk menemukan bagian besar kapal terbang yang celaka.

Jika benar objek yang ditemukan adalah puing MH370, teori bahwa burung besi milik negeri jiran hancur di udara, masih dimungkinkan. Dengan mempertimbangkan sistem komunikasi pesawat yang diduga kuat sengaja dimatikan.

4. MH370 ditembak jatuh dalam latihan tempur

Buku berjudul Flight MH370: The Mystery ditulis oleh Nigel Cawthorne menawarkan sebuah teori luar biasa: pesawat milik maskapai negeri jiran tersebut diduga tak sengaja ditembak jatuh dalam latihan militer gabungan Amerika Serikat dan Thailand.

"Latihan itu melibatkan pertempuran pura-pura di darat, air, dan udara. Juga termasuk latihan menembakkan rudal," kata dia dalam bukunya.

Namun, puing yang ditemukan Rabu kemarin berjarak ribuan kilometer dari Thailand.

5. MH370 ditembak jatuh saat mengarah ke Diego Garcia

Pada Desember 2014, Marc Dugain, mantan kepala sebuah maskapai penerbangan regional Perancis berpendapat, MH370 ditembak AS karena mengarah ke pangkalan militernya, Diego Garcia, di Samudera Hindia.

Reunion Island dan Diego Garcia berjarak 2.400 kilometer. Namun tak ada bukti yang menunjukkan bahwa teori itu benar.

6. Dibajak teroris

Malaysia Airlines MH370 berbelok dari rute terbang, sistem komunikasinya secara disengaja dimatikan, kemudian burung besi itu diterbangkan ke Samudra Hindia sebelah selatan, lalu menghilang tanpa jejak. Fakta-fakta itu menerbitkan spekulasi, pesawat telah dibajak.

Namun, hingga kini belum ditemukan motif atau bukti lain yang menjadi bukti sahih bahwa pesawat itu telah dibajak.

7. Pesawat terbakar setelah lepas landas

Seorang pekerja rig minyak di  Selandia Baru, Mike McKay mengaku melihat bola api di langit dari tempatnya bekerja di Laut China Selatan pada 8 Maret 2014 dini hari.

"Sejak pertama saat aku melihat objek (diduga pesawat) hingga api keluar (masih di ketinggian) adalah 10-15 detik. Tidak ada pergerakan lateral, tak jelas apakah itu menuju ke arah kami, tetap di sana, atau menjauh," kata McKay pada para bosnya dalam surat elektronik sesaat setelah insiden, seperti Liputan6.com kutip dari News.com.au, Senin (19/5/2014).

Dia menambahkan, api padam sekitar 10 sampai 15 detik. Ia pun memberikan lokasi yang tepat berdasarkan posisinya berdasarkan titik di mana ia berada di rig minyak.

Namun, penglihatannya itu tak bersesuaian dengan lokasi penemuan objek diduga MH370 di Reunion Island. (Ein/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.