Sukses

India Eksekusi Mati Pelaku Serangan Bom Mumbai

India eksekusi pemberi dana bom Mumbai 1993.

Liputan6.com, Mumbai Hari ini, Kamis (30/07/15) Mahkamah Agung India melaksanakan hukuman gantung untuk Yakub Memon. Pria pemasok dana serangan bom Mumbai tahun 1993 yang menewaskan 257 orang.

Pria yang bekerja sebagai akuntan melakukan serangan untuk membalas dendam atas perusakan masjid kuno oleh ekstremis tahun 1992. Bom bulan Maret tahun 1993 lalu menargetkan lusinan tempat, termasuk kantor Bursa Saham Bombai, kantor penerbangan Air India dan sebuah hotel mewah.

Memon digantung pada usianya yang ke-53 di sebuah penjara dekat kota Nagpur, sekitar 14 jam perjalanan dari Mumbai. Permohonan bandingnya ditolak tanggal 22 Juli lalu

Pengacara Memon mempermasalahkan cepatnya waktu ekseskusi. Menurut hukum India, terpidana mempunyai waktu 14 hari dari tanggal penolakan hingga waktu eksekusi untuk mengucapkan selamat tinggal yang pantas kepada keluarganya. Sayangnya pengadilan Mumbai dan Presiden India memberikan pengecualian kepada Memon karena ia telah diberikan banyak kesempatan untuk berkali-kali banding.

India adalah salah satu negara yang jarang sekali menjatuhkan hukuman mati. Sejauh ini ada tiga orang termasuk Memon, telah dieksekusi hukuman mati semenjak 2004. Mereka adalah Ajmal Kasab, pelaku di balik bom Mumbai tahun 2008. Ia dieksekusi mati tahun 2012.

Satu tahun kemudian, pengadilan India menghukum mati Afzal Guru--pegiat separatis Kashmir-- karena telah menyerang Gedung Parlemen India pada 2001.

Menyulut Kontroversial

Eksekusi mati telah membawa India kepada dua opini yang berbeda. Mayoritas mempertanyakan efektifitas dari hukuman mati. Namun, untuk kasus Memon, mereka mendukung hukuman mati terhadapnya. Hanya segelintir yang tidak membenarkan eksekusi mati ini karena Memon telah mengaku bersalah dan menyerahkan diri kepada pihak keamanan.

Memon pun bekerja sama dengan pihak intelijen memberikan informasi sebanyak mungkin mengenai ledakan yang mematikan itu.

Meskipun perannya sebagai orang yang membiayai serangan itu,  namun otak perencana bom ini yaitu saudaranya Tiger Memon dan mafia Mumbai Dawood Ibrahim belum tertangkap.

penolakan hukuman mati di India untuk kasus Yakub  Memon (Guardian)

"Pagi ini, pemerintah India telah membunuh seorang pria dengan darah dingin untuk menunjukkan bahwa pembunuhan adalah salah," Aakar Patel direktur eksekutif Amnesty International India mengatakan kepada surat kabar Indian Express seperti dikutip oleh Time.

 "Ini adalah upaya sesat untuk mencegah terorisme," tambahnya.

"Ini bukan keputusan yang tepat," kata pengacara Memon ini Anand Grover setelah permohonan terakhir kliennya ditolak dan eksekusi diumumkan.

"Saya sangat kecewa dan tidak bahagia karena saya pikir Mahkamah Agung telah melakukan kesalahan tragis."

Tragedi Mumbai Berdarah

Sebagai kota bisnis sekaligus wisata, Mumbai menjadi sasaran empuk para terorisme yang ingin menciptakan ketidakstabilan di India. Berikut rangkuman BBC tentang rangkaian serangan terhadap kota ini.

Maret 1993, rangkaian bom yang membunuh 257 orang dan melukai 713.

Agustus 2003, 4 bom meledak, membunuh 52 orang.

Juli 2006, 7 rangkaian bom meledak di kereta yang padat dalam waktu 11 menit membunuh lebih dari 180 orang.

November 2008, sekelompok pria bersenjata menembak 7 lokasi premium di Mumbai di antaranya dua hotel mewah, stasiun kereta api, rumah sakit, dan pusat kebudayaan Yahudi, membunuh 165 orang. 9 orang penyerang tertembak mati oleh pihak keamanan saat insiden terjadi. Hanya satu yang tertangkap hidup dan dieksekusi mati 2012.

Juli 2011, tiga rangkaian bom meledak di jam pulang kantor, membunuh 18 orang dan melukai 131. (Rie/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.