Sukses

Komentar Ratu Tatu Soal 'Borong' Parpol Pilkada Serentak

Para calon incumbent ini dianggap tidak ingin memberi peluang lawan untuk mendapat dukungan. Namun, bakal calon Bupati Serang itu menampik.

Liputan6.com, Serang - Bakal calon kepala daerah 'borong' partai politik dalam perhelatan pilkada serentak gelombang pertama pada akhir 2015. Pengamat menilai, fenomena ini sebagai rasa takut akan kekalahan para bakal calon 'borong' partai yang biasanya merupakan incumbent.

Para calon incumbent ini dianggap tidak ingin memberi peluang kepada lawan untuk mendapat dukungan parpol. Namun, bakal calon Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menampik hal tersebut.

"Tidak bisa kami didukung banyak partai menunjukkan ketakutan kami. Karena mereka memberikan dukungan juga ingin menang, tidak ingin kalah. Politik ini tidak bodoh," kata Ratu Tatu, Rabu (29/7/2015).

Menurut dia, hal itu tergantung juga pada putusan partai yang menjadi 'kendaraannya'. Dia tidak bisa berkutik ketika partainya menggandeng banyak parpol.

"Itu masalah internal masing-masing partai. Kami setiap partai, setiap DPP mempunyai kebijakan. Saya tidak bisa intervensi terhadap partai lain. Saya hanya kader partai Golkar. Masing-masing partai mempunyai mekanisme masing-masing. Mereka melakukan survei," terang Ratu Tatu.

Ada 2 kota dan 2 kabupaten di Provinsi Banten yang akan ikut serta pada Pilkada 2015. Namun, pilkada ini diwarnai dengan adanya bakal calon borong parpol di Kota Cilegon. Pasangan Iman Ariyadi-Edi Ariyadi memborong 11 parpol dan akan melawan satu pasangan calon independent.

Sementara di Kabupaten Serang, ada Ratu Tatu Chasanah-Panji Tirtayasa, yang didukung 8 parpol, yakni Golkar, PDIP, PKS, PAN, PKB, Nasdem, PPP, dan Demokrat. Sedang di Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany-Benyamin Davnie didukung oleh 6 partai yakni Golkar, PKS, PKB, PAN, NasDem, dan PPP.

Irna Narulita-Tanto Warsono Arban juga didukung oleh 7 parpol, PKB, Nasdem, PKS, PBB, PAN, Hanura dan Gerindra, dalam pilkada di Kabupaten Pandeglang. (Bob/Mvi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini