Sukses

BNPB Alokasikan Rp 75 Miliar untuk Atasi Kekeringan di Indonesia

Dana siap pakai sebesar Rp 75 miliar untuk diberikan kepada BPBD yang memerlukan bantuan sesuai kebutuhannya.

Liputan6.com, Jakarta- Wilayah Indonesia diprediksi akan segera mengalami musim kemarau panjang yang mengakibatkan kekeringan parah sepanjang Bulan Oktober sampai November 2015. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun ini telah meyiapkan dana siap pakai sebesar Rp 75 miliar untuk diberikan kepada BPBD yang memerlukan bantuan sesuai kebutuhannya.

"Tahun kemarin, kita memberikan Rp 50 miliar untuk membantu Pemda di 9 provinsi Indonesia, yang langsung disalurkan dan sesuai permintaan BPBD," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di kantornya, Jakarta, Selasa (28/7/2015).

Selain memberikan bantuan dana langsung, pihaknya juga sudah mengantisipasinya dengan dua cara, yaitu melalui jangka pendek dan jangka panjang. Untuk jangka pendek, pihaknya melakukan distribusi air bersih dengan tangki air, perbaikan pipa, pembuatan sumur bor, pompanisasi, pembangunan bak-bak penampungan air hujan, dan sumur serapan.

"Sedangkan jangka panjangnya, solusi total perlu upaya menyeluruh dan komitmen politik yang kuat, misal pembangunan waduk, pengelolaan DAS, dan konservasi tanah dan air," jelas dia.

Selain itu, menurut dia, jika dana tersebut masih kurang, maka akan diambil dari dana cadangan BNPB yang mencapai Rp 2,5 triliun.

"Jika memang dana itu kurang, maka bisa kita gunakan dana cadangan sebesar Rp 2,5 triliun. Itu untuk semua wilayah Indonesia yang terkena bencana," pungkas dia.

Beberapa wilayah terkena dampak musim kemarau, salah satunya melanda 'kota hujan' Bogor, Jawa Barat. Kemarau membuat ratusan warga krisis air bersih. Seperti yang menimpa ratusan warga RW 6, Desa Kemang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.

Ratusan warga rela mengantre air bersih bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor.

Satu truk berisi air bersih dari BPBD Kabupaten Bogor langsung diserbu warga yang telah menunggu pasokan air. Warga yang didominasi ibu rumah tangga membawa jeriken, ember, dan galon untuk menampung bantuan air bersih. Wanita lansia pun ikut mengantre air bersih.

Petugas BPBD Kabupaten Bogor Irawan mengatakan, pengiriman air bersih ini dilakukan karena daerah Kecamatan Kemang ini sudah lebih dari sebulan kekurangan air bersih.

"Sekali penyaluran kita kirim 5.000 liter air. Total kira-kira ada 300 KK (kepala keluarga) yang mengantre air di Kemang. Setelah ini kita akan kirim kembali ke Kecamatan Ciseeng," jelas dia, Senin 27 Juli 2015 lalu. (Luq/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.