Sukses

28-7-1990: Soft Drink Mengandung Kokain Tersebar di AS

45 soft drink ini mengandung cairan dari obat terlarang jenis kokain.

Liputan6.com, Miami - Maximo Menendez tiba-tiba jatuh koma. Penyebab pria latin warga Amerika Serikat ternyata sangat mengejutkan, minuman ringan yang ia tenggak beberapa hari sebelumnya adalah pangkal permasalahannya.

Dari keterangan beberapa orang terdekatnya, Maximo di hari sebelum terserang koma sempat meminum soft drink asal Kolombia, Pony Malta de Bavaria. Bahkan seorang saksi mata mendengar Menendez berkata,"Minuman ini beracun, ini sangat buruk," ucapnya seperti dikutip dari History Channel, Selasa (28/7/2015).

Mengatahui hal buruk menimpa Menendez, polisi di wilayah Miami tempat di mana Menendez membeli minuman tersebut segera bergerak. Mereka menyita seluruh minuman Pony Malta de Bavaria.

Pemeriksaan menyeluruh pun dilakukan Kepolisian Miami. Hasilnya begitu mengejutkan, 45 soft drink ini mengandung cairan dari obat terlarang jenis kokain.

Pasca-terbongkarnya hal tersebut, Kepolisian Miami mempeluas investigasinya. Alhasil, pelaku yang memasukan cairan kokain Hugo Riosand Alberto Gamba ditangkap.

Dewan Juri Pengadilan AS mengatakan pria ini memasukkan cairan kokain ke dalam minuman ringan dengan tujuan untuk menyelundupkan obat terlarang ke beberapa tempat.

Sementara, Menendez yang koma tidak pernah sadarkan diri. Akhirnya pria tersebut menghembuskan nafas terakhirnya pada Agustus 1990.

Di samping itu, pada tanggal yang sama tahun 1965, Presiden AS ketika itu, Lyndon B Johnson membuat keputusan menggemparkan terkait perang Vietnam. Yang semula hanya ada 75 ribu tentara AS di Negeri Paman Ho ditambah sampai 125 ribu.

Selain itu masih pada 28 Juli tahun 1974, Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras lahir ke dunia. Membuka mata di Kota Athena, Alexis merupakan pemimpin dunia yang paling disorot dunia saat ini. Pasalnya, ia memimpin Negeri Para Dewa di tengah ancama kebangkrutan ekonomi. (Ger/Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini