Sukses

Hillary Clinton Janjikan 'Energi Matahari' di Tiap Rumah

Calon kandidat Demokrat, Hillary Clinton menjanjikan akan memasang energi matahari di tiap rumah di AS kalau ia terpilih jadi presiden AS.

Liputan6.com, Des Moines - Calon kandidat Demokrat, Hillary Clinton dalam kampanyenya hari Minggu 26 Juli 2015 menjanjikan bahwa tiap rumah di Amerika Serikat akan memiliki sistem energi terbarukan berupa solar panel atau panel surya.

Kalau ia bisa terpilih menjadi Presiden, janjinya itu akan terealisasi hingga tahun 2027. Kampanyenya ini untuk menyindir kampanye Republikan yang meminta rakyat AS "menerima kenyataan perubahan iklim" demi masa depan anak dan cucu generasi penerus AS.

"Aku cuma seorang nenek dengan dua mata dan otak. Aku tahu apa bahwa dunia akan memiliki efek yang besar di masa mendatang untuk anak-anak dan cucu-cucuku," kata mantan First Lady dalam kampanyenya seperti dikutip oleh CNN.

"Kalian tidak perlu jadi ilmuan untuk memahami ancaman (perubahan iklim) ini.  Yang perlu kalian lakukan adalah keinginan untuk berbuat suatu," tambahnya

Ucapan Clinton ini merupakan sindiran kepada Jeb Bush, Senaro Marco Rubio, Ted Cruz dan Rand Paul--para kandidat Republikan yang menayangkan video "Hadapi Kenyataan."

Salah satu ucapan kontroversial di video itu datang dari kandidat Jeb Bush, "Aku ini peragu, bukan ilmuan."

Hillary saat itu juga berkicau dalam twitter-nya, "Kamu tidak perlu jadi ilmuan untuk menghadapi sebuah bukti ilmiah. Perubahan iklim itu nyata dan kita harus segera ambil tindakan."

500 juta panel surya

Perempuan kelahiran 26 Oktober 1947 lalu, akan berfokus pada pemakaian energi di perumahan. Menandaikan ia jadi presiden, akan ada 500 juta instalasi solar panel di perumahan yang akan dipasang hingga akhir masa jabatan pertamanya.

Demokrat dan para kandidatnya termasuk Hillary Clinton sangat fokus kepada perubahan iklim, termasuk pengurangan pemakaian energi dari bahan fosil. Menurut data Bank Dunia, 85% warga AS menggunakaan energi yang berasal dari energi fosil.

Karena kerasnya terhadap isu ini, Hillary pernah dikonfrontasi oleh para pengunjuk rasa anti perubahan iklim yang menanyakan apakah saat ia menjadi presiden akan menghentikan pemakai energi fosil. Mereka menutut jawaban 'ya' atau 'tidak'. Clinton tidak memberikan jawaban yang mereka minta yaitu untuk tidak menghentikan energi fosil sampai energi alternatif tersedia.

Para pendukung top Clinton juga sangat lantang untuk Demokrat fokus pada isu ini.

Salah satunya adalah, Tom Steyer, miliuner dan direktur 'Next Generation', sebuah organisasi non profit yang fokus dengan isu perubahan cuaca, meminta para kandidat Demokrat segera memberi setidaknya 50% rencana yang konkrit dan jelas untuk program bebas karbon hingga 2030.

Kepada CNN, tangan kanan Steyer mengatakan bahwa proposal Clinton telah memenuhi standar para pemerhati lingkungan. Meskipun banyak pengamat mengatakan rencana istri Bill Clinton ini masih sebagai berupa angan-angan yang ambisius. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.