Sukses

4 Gempa Goyang Indonesia dalam 2 Hari Terakhir

Gempa pertama terjadi pada Sabtu dini hari 25 Juli 2015 di Tenggara Ciamis, Jawa Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Tercatat 4 gempa bumi menggoyang Indonesia dalam 2 hari terakhir, yakni 25 dan 26 Juli 2015. Gempa-gempa itu membuat warga panik.

Gempa pertama terjadi pada Sabtu dini hari 25 Juli 2015 di Tenggara Ciamis, Jawa Barat. Kekuatan lindu 5,7 Skala Richter (SR) cukup membuat masyarakat setempat bergidik.

Apalagi pusat gempat terjadi di kedalaman yang cukup dangkal, 10 km. Sementara lindu terakhir terjadi di Papua pada dini hari tadi.

Lindu-lindu ini tidak menimbulkan potensi gelombang tsunami. Berikut daftar 4 gempa yang terjadi dalam kurun waktu 25-26 Juli 2015, seperti yang dihimpun Liputan6.com, Minggu (26/7/2015):

Selanjutnya: Gempa Ciamis...

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gempa Ciamis

Gempa Ciamis

Gempa 5,7 Skala Richter di tenggara Ciamis, Jawa Barat yang terjadi pada Sabtu dini hari 25 Juli 2015 pukul 04.44 WIB terasa hingga wilayah Jawa Timur. Dilaporkan getaran lindu ini terasa hingga ke 15 daerah.

Pusat gempa berada di Samudera Hindia di kedalaman 10 km. Lokasinya berada di 111 km tenggara Ciamis Jawa Barat, 115 km Tenggara Cilacap Jawa Tengah, 117 km barat daya Kebumen Jawa Tengah, dan 147 km barat daya Yogyakarta.

Namun gempa terasa kuat sekitar 10-15 detik di Tasikmalaya, Cilacap, Purbalingga, Kebumen, dan Gunungkidul. Luasnya daerah terdampak getaran ini dinilai karena pusat gempa cukup dalam. Namun begitu gempa tidak merusak wilayah terdampak.

Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono yang akrab disapa Mbah Rono mengibaratkan, cakupan luas gempa seperti menyalakan lampu senter. Jika senter disorotkan dekat dengan tembok, maka lingkaran cahayanya kecil namun memiliki cahaya tajam. Ini disebut gempa dangkal.

Sebaliknya, kata Mbah Rono, jika senter disorotkan jauh dari tembok maka lingkarannya juga lebih luas, namun cahaya tidak tajam. Ini disebutnya sebagai gempa dalam.

"Ternyata saya lihat tadi 82 kilometer sebelah selatan Tasikmalaya di wilayah subduksi, pantaslah kalau 82 dirasakan luas dari subduksi," ujar dia di Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta.

"Itu mungkin hasil subduksi antara Eurasia dengan Indo Australia lempeng samudra Indo Australia dan menyusup lempeng yang relatif stabil Eurasia itu gempanya dari itu. Karena dalam cukup dirasakan luas, tetapi seharusnya tidak merusak karena dalam," sambung dia.

Selanjutnya: 2 Gempa Sumbar...

3 dari 4 halaman

2 Gempa Sumbar

2 Gempa Sumbar

Gempa bumi berkekuatan 4 Skala Richter menggoyang barat daya wilayah pesisir Sumatera Barat pada Sabtu 25 Juli 2015 sekitar pukul 20.17 WIB. Dilaporkan lindu berada pada koordinat 0,35 Lintang Selatan dan 100,43 Bujur Timur.

Kedalaman 10 kilometer dan pusatnya berada di darat, 8 kilometer sebelah tenggara Bukit Tinggi. Namun beberapa menit kemudian gempa juga dirasakan di Padang Panjang dan Pariaman, Sumbar.

Pukul 20.50 WIB, gempa kedua terjadi dengan kekuatan 3 SR berlokasi di 0,38 LS dan 100,44 BT. Pusat gempa berada di 10 kilometer Timur Laut Padang Panjang dan kedalaman 10 kilometer.

"Gempa hanya berselang beberapa menit," ucap salah seorang warga Padang Panjang, Geni Santika, di Padang Panjang pada Sabtu 25 Juli 2015.

Geni dan warga lainnya berhamburan lari keluar rumah karena gempa yang dirasakan cukup kuat. "Gempa yang kedua tidak sekuat yang pertama," ujar dia.

Selanjutnya: Gempa Papua...

4 dari 4 halaman

Gempa Papua

Gempa Papua

Lindu berkekuatan 5,2 SR itu menggetarkan wilayah Papua. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa tersebut berkedalaman 10 km yang berpusat di 89 km Tenggara Sarmi-Papua.

Gempa berada pada koordinat 2.40 Lintang Selatan dan 139.36 Bujur Timur. "Gempa terjadi pada 26 Juli 2015 pukul 01.22 WIB," tulis BMKG dalam situs resminya, Sabtu (26/7/2015).

Meski begitu, lindu tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami. (Ndy/Mvi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.