Sukses

Surya Paloh: Pancasila Masihkah Relevan Jadi Dasar Berbangsa?

"Saya harus menyatakan kepedihan saya, karena negeri-negeri maju memandang bangsa kita dengan sebelah mata."

Liputan6.com, Surabaya - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh mengatakan saat ini kondisi bangsa sudah mengalami distorsi penyelewengan kaidah-kaidah bangsa. Ini menjadi masalah serius.

"Apakah Pancasila masih relevan menjadi dasar kehidupan berbangsa? Apakah penghormatan masyarakat pada ketuhanan sudah relevan?" tutur Surya Paloh dihadapan ribuan kader partai Nasdem di gedung JX Internasional Surabaya, Sabtu (25/7/2015).

Dia menambahkan bahwasanya keberadaan Pancasila sudah mulai meredup. Pancasila sudah mulai tidak mendapat tempat. Undang-undang tidak ditaati, mulai disiasati. Hampir di semua aspek kehidupan tidak memiliki disiplin kuat sehingga tidak mampu melahirkan anak bangsa yang hebat.

"Sekarang sudah mulai dengan siapa aku, siapa kamu. Berapa hargamu dan berapa hargaku. Semuanya dilakukan atas dasar kesepakatan transaksional," imbuh dia.

Kehadiran pemerintah Jokowi-JK adalah pemerintahan yang harus menerima perhatian dari akumulasi aspek kehidupan yang buruk.

"Kalau pemerintah Jokowi tidak siap dengan segala aspek, maka akan lebih mabok," ujar dia.

Dia menegaskan bahwa anugerah geografis yang luar biasa serta demokrasi yang demokratif yang tidak dimiliki semua bangsa, seharusnya membuat Indonesia mampu untuk menjaga kelanjutan negeri yang hebat dan mampu dipersembahkan pada generasi penerus.

Sebagai bangsa tidak boleh meminta bantuan dari bangsa lain untuk menyelesaikan persoalan bangsa. Justru perubahan cara berpikirlah yang akan membangkitkan fenomena baru yang respek terhadap bangsa.

"Saya harus menyatakan kepedihan saya, karena negeri-negeri maju memandang bangsa kita dengan sebelah mata. Suka atau tidak suka, senang atau tidak senang, inilah memang kondisinya. Karena keteladanan tidak diberikan pemimpin-pemimpin bangsa. Mereka tidak pernah mau mengakui kesalahannya," pungkas Paloh. (Ali/Nda)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini