Sukses

Terkuak, Foto-foto Situasi Genting Gedung Putih Saat Teror 9/11

Saat pesawat pertama ditabrakkan ke WTC, Bush sedang ada di Florida. Wapres Dick Cheney mengambil kendali di Gedung Putih.

Liputan6.com, Washington DC - Selasa 9 September 2001 pukul 08.55 waktu setempat, Presiden Amerika Serikat saat itu, George W Bush tiba di sebuah sekolah Sarasota, Florida.

Beberapa menit sebelumnya, pada 08.46, American Airlines Flight 11 yang kemudinya direbut oleh teroris Al Qaeda, Mohamed Atta menabrak menara utara Gedung World Trade Center (WTC) di New York.

Bush sudah mendengar kabar itu. Namun, ia memutuskan untuk meneruskan kunjungan yang terkait kebijakannya tentang pendidikan. Presiden ke-43 AS itu menganggapnya sebagai kecelakaan.

 

Foto ikonik 9/11 (Reuters)


Maka, duduklah Bush di ruang kelas, menyaksikan pelajaran membaca yang diberikan guru bernama Sandra Kay Daniels di depan para murid yang menyimak dengan serius sambil sesekali menguap.  

Beberapa saat kemudian, pukul 09.06, kepala staf kepresidenan Andrew Card mengampirinya dan berbisik, "Satu lagi pesawat ditabrakkan ke menara kedua (WTC). Amerika sedang diserang," kalimat itu yang dibisikkan ke telinga Bush.

Ada keterkejutan yang jelas terpancar dari wajah orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu.

 

Foto ikonik 9/11, saat Bush ada di sebuah sekolah (Reuters)

Namun, ia tak beranjak dari kursinya. Tak lama kemudian, Bush tetap meneruskan rencananya membaca buku bersama anak-anak. Buku itu berjudul 'The Pet Goat'.

Sementara itu, Wakil Presiden Dick Cheney mengambil kendali di Gedung Putih, Washington DC. Situasi di sana genting setelah kabar kejadian teror 9/11 diterima.

Wapres Cheney kemudian duduk dan meletakkan kakinya di meja, saat menonton tayangan langsung televisi tentang 9/11. 

 

Situasi mencekam Gedung Putih pasca-9/11 (US National Archives)

Adegan lain menunjukkan Dick Cheney duduk bersama istrinya, setelah keduanya dikawal pasukan pengawal Secret Service ke ruang perlindungan bawah tanah di Gedung Putih.

Bunker itu kali pertama dibangun pada masa pemerintahan Presiden Franklin Roosevelt selama Perang Dunia II. Keputusan memindahkan para orang penting mendesak dilakukan. Sebab, muncul laporan ada pesawat yang dibajak dan diterbangkan mengarah ke Gedung Putih.

Situasi mencekam Gedung Putih pasca-9/11 (US National Archives)

Foto-foto situasi Gedung Putih pasca-9/11 yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya juga menangkap reaksi sang Wapres saat mendengar rentetan aksi teror itu: 2 pesawat sarat penumpang yang ditabrakkan ke WTC, satu kapal terbang yang menargetkan Pentagon, dan burung besi keempat yang celaka di Pennsylvania. Total 2.996 nyawa tercabut saat itu.

 

Situasi mencekam Gedung Putih pasca-9/11 (US National Archives)

Horor juga terlihat di wajah para petinggi, termasuk Presiden George Bush -- yang cepat-cepat kembali ke Gedung Putih, istrinya, Laura, Penasihat Keamanan Condoleezza Rice, dan Direktur CIA George Tenet.

Situasi mencekam Gedung Putih pasca-9/11 (US National Archives)

Bush tiba di Gedung Putih pada pukul 19.00. Sambil memegang sejumlah dokumen, ia berkonsultasi dengan para bawahannya mengenai materi yang akan disampaikannya dalam pidato televisi.

Dalam foto-foto itu, Bush juga terlihat tegang. Ia bahkan terlihat menggigit bibirnya saat menggelar rapat darurat dengan para bawahannya di Emergency Operations Center (PEOC), bunker di sayap timur Gedung Putih yang mampu bertahan dalam serangan nuklir.

Situasi mencekam Gedung Putih pasca-9/11 (US National Archives)

Dalam pernyataan pertamanya yang singkat atas serangan atas gedung World Trade Centre, New York, dan Pentagon di Washington, Bush berjanji: "Akan melaksanakan penyelidikan skala penuh untuk memburu dan menemukan mereka yang melakukan tindakan itu. Terorisme atas bangsa kita (AS) tidak akan bertahan."

Situasi panik tersebut terekam kamera foto staf fotografi Cheney. Demikian menurut PBS, seperti Liputan6.com kutip dari Daily Mail, Sabtu (25/7/2015).

Gambar-gambar tersebut dirilis oleh Badan Arsip Nasional AS atau National Archives berdasarkan UU Kebebasan Informasi atau Freedom of Information Act yang dimohonkan oleh pembuat film Colette Neirouz Hanna. (Ein/Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini