Sukses

Balas Dendam, Tank-Tank Turki Serang ISIS di Suriah

Serangan ini dilakukan setelah seorang tentara tewas, akibat tembakan yang dilepaskan dari Suriah.

Liputan6.com, Aleppo - Tank-tank Turki dilaporkan melepaskan tembakan ke arah sasaran yang diduga merupakan kelompok militan yang menamakan diri sebagai ISIS di wilayah Suriah. Serangan ini dilakukan setelah seorang tentara tewas, akibat tembakan yang dilepaskan dari Suriah.

Menurut laporan-laporan media setempat, serangan militer Turki itu menewaskan seorang milisi ISIS.

"Tentara Turki baku tembak di perbatasan Suriah-Turki, menewaskan seorang tentara," kata pihak berwenang setempat seperti dikutip dari BBC, Jumat (24/7/2015).

Demi memberangus kelompok militan ISIS yang semakin merajalela, menurut sejumlah pejabat AS, pemerintah Turki juga akan mengizinkan pasukan dari Amerika Serikat untuk memakai pangkalan udara (lanud) militernya yang berada dekat perbatasan Suriah.

Nantinya, lokasi itu akan dipinjamkan untuk dijadikan markas guna melancarkan serangan dari langit terhadap ISIS. Kendati demikian, kesepakatan itu sejauh ini belum dikonfirmasi secara resmi oleh pemerintah Turki.

Sementara itu sebuah bom bunuh diri menyerang pusat kebudayaan di Kota Suruc di dekat perbatasan Turki-Suriah, Senin 20 Juli, yang menewaskan sedikitnya 32 orang dan melukai 100 lainnya.

Bom bunuh diri di Suruc tersebut mendorong pemerintah Turki meningkatkan pengamanan di perbatasan dengan Suriah.

Sementara itu, pada Rabu 22 Juli, 2 orang polisi dilaporkan ditembak mati di rumahnya di Celanpinar -- sekitar 160 km dari Suruc. Sayap militer kelompok terlarang Partai Pekerja Kurdistan, PKK, mengaku berada di belakang serangan itu.

Mereka mengatakan pembunuhan itu merupakan balas dendam atas serangan bom di Suruc, dan menuduh kedua polisi berkolaborasi dengan kelompok ISIS.

Pihak berwenang Turki mengatakan pelaku serangan di Suruc adalah seorang pelajar etnis Turki dan Kurdi yang memiliki kaitan dengan ISIS. (Tnt/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini