Sukses

Aksi Nekat Donald Trump ke Perbatasan Meksiko Menuai Protes

"Kalian lihat kerumunan di luar sana? Semuanya menginginkanku,"kata Trump. Padahal mereka adalah pengunjuk rasa yang menolak kedatangannya.

Liputan6.com, Laredo Calon kandidat Republikan, Donald Trump memaksakan diri datang ke Laredo, perbatasan AS Meksiko pada Kamis 23 Juli 2015 sore. Padahal, jadwal kunjungan telah dibatalkan oleh pihak pengundang yaitu US Border Patrol Council Kamis paginya

Pria 69 tahun ini tetap datang dan mengklaim bahwa demonstrasi penolakan kedatangannya adalah para pendukungnya yang menyambut kehadiran calon kandidat penuh kontroversial itu.

"Kalian lhiat kerumunan di luar sana?  Mereka meneriakkan nama Trump! Semuanya menginginkanku," kata Trump kepada jurnalis di bandara seperti dikutip dari Guardian.

Padahal yang terjadi adalah kerumunan tersebut adalah mereka yang menolak kedatangan ayah dari Ivanna itu. Mereka membawa tulisan yang berbunyi: 'Lulac (The League of United Latin American Citizens-sebuah grup pemerhati hak asasi manusia) lebih suka veteran, bukan orang tolol'

Papan tulisan lainnya berbunyi, 'Rambut Trump ilegal.'

Laredo memiliki 95,6% populasi Hispanik dan Latin. Para pengunjuk rasa ini marah atas kedatangan Trump setelah melontarkan hinaan terhadap imigran dan Meksiko.

Mantan pembawa acara The Apprentice mengucapkan bahwa Meksiko telah mengirimkan 'pemerkosa' dan 'penjual obat-obatan' masuk ke AS.

Di sesi tanya jawab kepada wartawan di bandara udara Laredo yang menanyakan apakah ada bukti atas pernyataannya, ia menjawab, "Iya saya punya buktinya. Saya juga pernah mendengarnya. Saya mendengar dari banyak orang. Dan akan saya tunjukkan bukti-buktinya," katanya saat ditanya lebih detil lagi.

Donald Trump selalu mengulang klaimnya bahwa ia akan memenangkan suara hispanik berdasarkan poling tanggal  16 Juli di Nevada yang mengatakan Trump mendapatkan 31,4% pemilih hispanik dibanding kandidat republikan lainnya.

Namun, ia menutup fakta di hari yang sama sebuah polling dari Univision yang diterbitkan di hari yang sama bahwa 79% pemilih Hispanik mengatakan komen Trump sangat menyakitkan dan 71% tidak suka dengannya.

Awalnya memang US Border patrol council mengundang Trump ke Loredo untuk keliling kota. Namun, mereka segera membatalkan sekian jam sebelum  jadwal yang telah direncanakan.

"Setelah pertimbangan masak-masak, dan semua faktor yang akan terlibat di acara ini serta telah berdiskusi dengan National Border Patrol Council (NBPC) di level nasional, kami membatalkan acara kunjungan Donald Trump," kata Hector Garza, presiden patroli perbatasan Loredo.

Trump mengatakan bahwa Hector telah mendapat tekanan nasional karena telah mengundang dirinya.

Raja bisnis ini juga dengan percaya diri bahwa ia akan memenangkan nominasi dari Republikan. "Saya pikir, saya akan mendapatkan tiket Republik. Lihat saja nanti. Republikan kalau ingin menang harus pilih saya karena Demokrat akan memilih Hillary," kata dia. "Hillary harus dikalahkan dan saya yang akan mengalahkannya." (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.