Sukses

Pengakuan Sopir Taksi Pengantar Bocah yang Diculik Terpopuler

Saiirin mengaku heran mengapa pria tersebut tak ikut mengantar Tia. Dia juga sempat menanyakan hal itu kepada lelaki misterius itu.

Liputan6.com, Jakarta - Cintya Hermawan atau Tia akhirnya dilepaskan oleh sang penculik yang menyuruh seorang sopir taksi untuk mengantarkan ke Cililitan, Jakarta Timur. Pengakuan dari sopir taksi menjadi berita yang paling banyak dibaca sepanjang Selasa kemarin.

Berita lainnya soal perkembangan bocah Tia setelah dia dibebaskan juga banyak dicari pembaca. Antara lain tentang foto yang memperlihatkan Tia setelah bertemu dengan keluarganya serta keterangan polisi soal hasil penyidikan kasus penculikan ini.

Top 5 News Selengkapnya:

1. Pengakuan Sopir Taksi Pengantar Bocah Tia yang Diculik

Saiirin Triansyah adalah sopir taksi yang dikabarkan mengantarkan Tia atau Cintya Hermawan. Tia adalah bocah yang sempat dilaporkan hilang di pusat perbelanjaan Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta Timur, Sabtu 18 Juli 2015.

Saiirin mengaku bertemu dengan bocah 6 tahun itu di depan pusat perbelanjaan di Bekasi, Jawa Barat. "Di Giant Bekasi Barat, jam 05:30," ucap Saiirin di Polsek Kramat Jati, Jakarta, Selasa (21/7/2015).

Dari keterangan Saiirin, saat itu Tia tengah bersama seorang laki-laki. Pria itulah yang meminta dirinya untuk mengantarkan bocah tersebut ke Cililitan. Saiirin mengaku heran mengapa pria tersebut tak ikut mengantar Tia. Dia juga sempat menanyakan hal itu kepada lelaki misterius itu.

Selengkapnya...

2. Foto Pulangnya Bocah Tia yang Diculik di Pusat Perbelanjaan

Tia telah pulang ke rumahnya setelah dikabarkan diculik oleh seorang pria di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta Timur pada hari kedua Lebaran, 18 Juli 2015 lalu. Bocah perempuan bernama lengkap Cintya Hermawan itu sampai di rumahnya sekitar pukul 06.00 WIB dengan diantarkan seorang sopir taksi.

Tak lama setelah Tia ditemukan, kepolisian pun langsung mendatangi bocah tersebut. Begitu juga dengan Sekretaris Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda.

Seperti terlihat dalam foto yang diunggah Traffic Management Centre (TMC) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya dalam akun Twitternya pada Selasa (21/7/2015).

Dalam foto itu Tia tampak duduk di pangkuan seorang polisi wanita. Bocah yang mengenakan baju garis-garis hitam dan putih serta rok bunga-bunga itu terlihat sehat.

Selengkapnya...

3. BPBD Jatim: Air Terjun Sedudo Nganjuk Longsor, 3 Orang Tewas

Air terjun Sedudo di Nganjuk, Jawa Timur, dikabarkan longsor. Kejadian tersebut juga dikabarkan merenggut jiwa.

"Kejadian itu tadi pukul 16.00 WIB. Infonya, yang meninggal 3 orang," kata seorang petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim bernama Diyan saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (21/7/2015).

Meski begitu, dia mengaku belum mendapatkan kabar pasti terkait jumlah korban. Pihaknya masih mengonfirmasi pihak terkait.

"Saat ini kami masih konfirmasi, Mas. Nanti dikabari lagi," ujar Diyan.

Air terjun Sedudo adalah objek wisata yang terletak di Desa Ngliman Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Jaraknya sekitar 30 km arah selatan ibukota kabupaten Nganjuk.

Selengkapnya...

4. Polisi: Diculik, Bocah Tia Disekap di Rumah Kos di Bekasi

Setelah 3 malam hilang, bocah Cintya Hermawan alias Tia kini telah kembali ke pangkuan keluarganya. Tia lepas dari keluarganya sejak Sabtu 18 Juli 2015 setelah diculik di Pusat Grosir Cililitan (PGC) Jakarta Timur.

Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Umar Faruq, mengungkapkan, penculik berjumlah lebih dari satu orang. Masing-masing memiliki peran berbeda.

"Pelakunya paling tidak 2 orang, yang menculik dan yang di taksi berbeda," kata Faruq saat dihubungi, Selasa (21/7/2015).

Saat ini, ujar Faruq, identitas pelaku sudah dikantongi. Pihaknya terus mengejar kedua penculik bocah berusia 6 tahun tersebut. "(Kami) sudah tahu identitas pelaku, iya lagi dikejar," ujar dia.

Selengkapnya...

5. Pelaku Utama Pembunuhan Wartawati di Depok Dibekuk

DS, salah satu pembunuh Nurbaeti (44), wartawati di Depok, dibekuk polisi. DS merupakan pelaku utama perampokan rumah Nurbaeti yang berujung pada pembunuhan itu.

Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Krishna Murti, mengatakan DS ditangkap pada Senin 20 Juli 2015 sore. Namun, Krishna enggan membeberkan lokasi penangkapan DS.

"Ada, di sebuah lokasi. Dia (DS) mengatakan kepada keluarganya, dia ke Jakarta. Dia mengatakan kepada temannya ke Jakarta. Orangtua angkatnya sempat menutup-nutupi, istrinya sempat menutup-nutupi," kata Krishna di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (21/7/2015).

Menurut dia, DS merupakan inisiator dan perencana perampokan di rumah yang terletak di Blok NC Nomor 6 RT 01 RW 09, Perumahan Gaperi, Bojong Gede, Kota Depok, Jawa Barat.

Selengkapnya...

(Ado/Nda)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini