Sukses

Berwisata ke Bendungan, 3 Siswi Tewas Tenggelam

Mereka ditemukan tewas di 2 lokasi berbeda yaitu di pusaran air bendungan dan alur air Sungai Nelan Jaya, Kecamatan Teramang Jaya.

Liputan6.com, Bengkulu - Sukacita libur Lebaran berubah duka bagi keluarga 3 siswi SMP dan SMA di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu. Pasalnya, 3 pelajar tersebut tewas tenggelam di Bendungan Air Manjunto, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu. Ketiganya tersedot arus air bendungan hingga kedalaman 15 meter.

Mereka ditemukan tewas di 2 lokasi berbeda yaitu di pusaran air bendungan dan alur air Sungai Nelan Jaya, Kecamatan Teramang Jaya.

Korban pertama bernama Tia Mutaqib (14), siswi SMP Mukomuko. Dia ditemukan tewas setelah tim SAR gabungan BPBP dan aparat Polres Mukomuko di lokasi pusaran air pada hilir bendungan. Lokasi itu dekat dengan pintu air sedalam 15 meter.

Kepala BPDB Mukomuko Ramdani menuturkan, korban terjun ke air bersama 3 orang rekannya. Namun, korban diduga tidak bisa berenang. Mereka lalu tersedot pusaran air yang sangat kencang. Korban terjebak dalam palung air dan tidak bisa naik ke permukaan. Sedangkan 3 rekannya bisa menyelamatkan diri dan berhasil berenang ke pinggir bendungan.

"Kita temukan korban Tia setelah 15 jam dan nyawanya tidak bisa diselamatkan, sedangkan 3 rekannya bisa menyelamatkan diri," ujar Ramdani yang dihubungi lewat telepon, Selasa (21/7/2015).

2 korban tewas lainnya adalah Salsabila (15), siswi SMP Teramang Jaya, dan Aura (16), siswi SMA Negeri Teramang Jaya. Mereka ditemukan tidak bernyawa hanya dalam waktu 3 jam setelah terjebak palung pusaran air dan diseret arus sungai Nelan Jaya berkedalaman 7 meter.

Menurut dia, korban mandi di pinggir sungai dekat galian batu milik warga setempat bersama keluarga. Akibat derasnya arus sungai, mereka yang berenang terlalu ke tengah, tidak bisa mengendalikan diri dan tersedot pusaran air.

"Posisi korban menepi di bibir sungai dengan kondisi mulut dan telinga mengeluarkan darah. Mereka tewas diduga karena terjadi benturan dengan batu di dasar sungai, semua korban sudah dievakuasi dan dibawa keluarga masing-masing ke rumah untuk dikebumikan," pungkas Ramdani. (Bob/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini