Sukses

Hilang di Bendungan Air Manjuto, Pelajar SMP Ditemukan Tewas

Tim penolong langsung melakukan pencarian dari pagi hingga malam hari. Barulah Minggu pagi tubuh korban mengapung dan ditemukan warga.

Liputan6.com, Mukomuko - Seorang pelajar SMP di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, yang hilang saat mandi bersama teman-temannya di bendungan Air Manjuto ditemukan meninggal dunia.

"Tia Mutaqkip, siswi SMP tersebut menghilang selama 17 jam sebelum ditemukan. Tetapi sudah meninggal dunia," kata Kapolsek V Koto Iptu Sampson Sosa Hutapea di Mukomuko, Senin 20 Juni 2015.

Ia menyebutkan, korban menghilang di bendungan Air Manjuto yang berjarak 280 kilometer dari Kota Bengkulu pada Sabtu 18 Juli sekitar pukul 16.00 WIB. Jasad korban baru ditemukan pada Minggu pukul 9.23 WIB.

Ia mengatakan, berdasarkan keterangan dari saksi yang juga rekan korban, mereka ke bendungan Air Manjuto untuk berwisata. Mereka mandi di bendungan tersebut. Korban saat itu melompat dari setang pengendali pintu air yang memiliki ketinggian 15 meter dari permukaan sungai.
     
Setelah korban melompat ke dasar sungai, tubuhnya tidak muncul lagi ke permukaan. "Teman-temannya yang melihat kejadian ini lantas kemudian memberikan pertolongan," ujar Sampson.

Dalam sekejap ratusan warga sudah mengerumuni lokasi kejadian tersebut. Tim penolong langsung melakukan pencarian dari pagi hingga malam hari. Namun tubuh korban tidak ditemukan. Barulah Minggu pagi tubuh korban mengapung dan ditemukan warga.
      
Sampson menyayangkan lemahnya pengawasan oleh petugas bendungan, dalam hal ini Dinas PU Provinsi Bengkulu. Sebab tidak ada tanda-tanda atau rambu-rambu bahaya yang dipasang pengawas bendungan.
      
Padahal diketahui jika bendungan Air Manjuto merupakan destinasi wisata bagi warga Mukomuko. Setiap Lebaran dan sehari sebelum puasa bendungan ini ramah dikunjungi warga.
      
"Kita berharap pengelola bendungan bisa memasang tanda lokasi-lokasi bahaya dan larangan mandi. Apalagi hampir setiap tahun kejadian seperti ini," pungkas dia. (Ant/Ado/Dan)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini