Sukses

661 Orang Tersengat Ubur-Ubur di Pantai Parangtritis

Tim SAR selalu mengimbau kepada wisatawan agar tidak mandi di laut karena saat sedang musim ubur-ubur.

Liputan6.com, Yogyakarta - Jumlah korban sengatan ubur-ubur atau impes di pantai selatan Yogyakarta, terus bertambah. Pihak Search and Rescue Perlindungan Masyarakat (SAR Linmas) Pantai Parangtritis merilis jumlah korban yang terkena ubur-ubur penyengat sebanyak 661 orang.

Anggota SAR Parangtritis Rio Pradana mengatakan, sejak Senin siang tadi tepatnya pukul 13.30 WIB, banyak wisatawan yang berkunjung ke Pantai Parangtritis terkena sengatan. Para pelancong yang terkena sengatan ubur-ubur ini tersebar di sepanjang pantai yang berjarak 27 kilometer sebelah selatan Kota Yogyakarta tersebut.

Dari perhitungan SAR bersama Palang Merah Indonesia (PMI) dan Dinas Kesehatan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, jumlah korban tercatat 661 orang. "Hari Jumat itu ada 37 orang, Sabtu ada 3 orang, Minggu ada 198 orang dan hari ini 661 orang," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Senin (20/7/2015).

Ubur-ubur penyengat mengintai wisatawan di Pantai Selatan Yogyakarta. (Foto: Antara)

Peringatan Tim SAR

Rio mengatakan pihaknya selalu mengimbau kepada wisatawan agar tidak mandi di laut karena saat sedang musim ubur-ubur. Namun peringatan melalui pengeras suara tidak pernah dihiraukan wisatawan. Akibatnya ratusan wisatawan tersengat ubur-ubur pada hari ini. Dan kebanyakan anak-anak dan ibu-ibu yang tersengat ubur-ubur.

"Mereka mengeluhkan panas. Ada yang pingsan ibu-ibu ada dua orang tadi," ujar dia.

Rio menyebut korban yang terkena sengatan ubur ubur berada di kaki, tangan dan tubuh. Korban langsung diberi cuka sebagai penanganan awal. "Kita siapkan cuka tadi sebagai awal. Tapi enggak ada yang dibawa ke rumah sakit."

Data yang dikeluarkan SAR Baron melalui akun @Sarsatlinmas menyebutkan update jumlah wisatawan yang terkena impes.

Rincinya di Pantai Kukup 70 orang, Pantai Sepanjang 81 warga, Pantai Drini 17 pelancong, Pantai Krakal 4 orang, Pantai Nguyahan 31 warga, dan Pantai Sadranan 1 wisatawan. Total ada 204 orang yang terkena sengatan ubur-ubur di Gunungkidul. Wisatawan pun diminta berhati-hati jika berlibur ke pantai selatan Yogyakarta.

>> Stok Obat Menipis >>

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Stok Obat Menipis

Stok Obat Menipis

Sebelumnya, Koordinator SAR Linmas Korwil II Gunungkidul, Marjono mengatakan wisatawan yang tersengat ubur-ubur mencapai ratusan. Hingga sore tadi sekitar pukul 16.00 WIB sudah ada 158 pengunjung yang tersengat ubur-ubur atau impes. Bahkan saat ini SAR Linmas Pantai Korwil II Gunungkidul mulai kehabisan stok obat-obatan untuk penanganan korban.

Pada saat penyelaman, kerumunan ubur-ubur itu sedang berpindah beramai-ramai dari sisi timur danau ke sisi barat.

Marjono menjelaskan, serangan ubur-ubur paling banyak terjadi di Pantai Sepanjang. Namun pantai lain juga terjadi wisatawan yang tersengat ubur-ubur. "Terjadi di Pantai Kukup, Krakal dan Pantai Pulang Sawal atau Indrayanti, tapi paling banyak di Pantai Sepanjang," beber dia.

Marjono menegaskan jika pihaknya sudah memberi larangan mandi di pantai karena saat ini di bulan Juli sampai September merupakan musim ubur-ubur bermigrasi di sekitar pantai.

SAR Linmas sudah memberi rambu larangan itu, namun tidak dihiraukan pengunjung. "Kami sudah mengingatkan, namun wisatawan kadang menganggap ubur-ubur tidak berbahaya, biasanya mereka pegang karena bentuknya lembek dan berwarna biru," ujar Marjono.

Marjono menyebut jika sengatan ubur-ubur dapat membuat kulit panas seperti terbakar. Sengatan ini dapat diobati menggunakan alkohol dan amoniak. Namun saat ini stok alkohol dan amoniak di tempatnya sudah menipis.

5 Liter alkohol dan 15 botol kecil cuka sumbangan puskesmas mulai habis. Sementara swadaya SAR sebanyak 5 liter juga sudah hampir habis. Akibatnya dari 158 pengunjung beberapa di antaranya harus dilarikan ke Puskesmas Tepus. "Kita mendapatkan alkohol dari Puskesmas Tepus, untuk yang kita ajukan ke pemkab belum ada," pungkas Marjono. (Ans/Ado)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini