Sukses

Sebut McCain Bukan Pahlawan, Donald Trump Menolak Minta Maaf

Dia juga bersikeras tidak memiliki rencana untuk keluar dari kontes nominasi partai dalam pencalonan Presiden Amerika Serikat.

Liputan6.com, Iowa - Donald Trump yang mengeluarkan pernyataan "panas" dengan mengejek Senator John McCain tentang penangkapannya selama perang Vietnam, menolak untuk tunduk pada gelombang kritik dari Partai Republik. Dia juga bersikeras tidak memiliki rencana untuk keluar dari kontes nominasi partai dalam pencalonan Presiden Amerika Serikat.

Trump yang menjadi pesaing kuat bagi kandidat calon presiden dari Partai Republik dalam beberapa jajak pendapat baru-baru ini, memicu kecaman luas pada Sabtu 18 Juli setelah menyatakan di Iowa bahwa McCain yang disiksa selama lebih dari 5 tahun sebagai tawanan perang bukanlah seorang pahlawan.

Kurang dari 24 jam kemudian, setelah respons marah dari saingannya di Partai Republik, Trump bersikeras bahwa komentarnya tentang McCain yang baik-baik saja. Dia berargumen menjadi korban dari kontroversi yang dipicu oleh pers dan lawannya di Partai Republik yang iri dengan popularitasnya.

Dalam penampilan pertamanya sejak komentarnya yang dibuat pada pertemuan konservatif sosial di Ames, Iowa, Trump ditanya oleh ABC apakah dia akan meminta maaf.

"Tidak, tidak sama sekali," jawabnya. "Ketika saya meninggalkan ruangan itu total tepuk tangan, itu indah, tidak ada yang tersinggung," ujar dia seperti dilansir The Guardian, Senin (20/7/2015).

Pernyataan Trump tampaknya telah menandai titik balik di kubu Republik, yang sebelumnya menolak mengutuk pernyataan ofensif Trump tentang imigran Meksiko.

"Saya akan mengatakan apa yang ingin saya katakan," katanya kepada ABC. "Dan mungkin itu sebabnya saya memimpin dalam jajak pendapat. Karena orang-orang bosan mendengar politisi dan lembaga survei," imbuh dia.

Selama wawancara 10 menit, yang dilakukan melalui telepon, miliarder pengembang properti itu tampaknya juga sedikit goyah dengan mengatakan sambutannya tentang McCain entah bagaimana telah disalahartikan.

"Ini semua dimulai ketika kami memiliki ribuan dan ribuan orang di Phoenix, Arizona," kata Trump. "Dia (McCain) memanggil mereka gila. Terus terang, saya pikir dia berutang permintaan maaf mereka," imbuhnya.

Gagal Kalahkan Obama

Kejadian ini berawal saat penampilan Trump di Iowa, Sabtu lalu, yang mengejek kegagalan McCain untuk mengalahkan Barack Obama dalam pemilihan presiden 2008 dan merasa keberatan ketika moderator mengatakan anggota parlemen dari Arizona itu adalah seorang pahlawan perang.

"Dia bukan pahlawan perang," katanya. "Dia pahlawan perang karena ia ditangkap? Saya suka orang-orang yang tidak ditangkap," tegas dia.

McCain sejauh ini tidak mengeluarkan respons. McCain ditangkap setelah pesawatnya ditembak jatuh oleh Vietnam Utara pada tahun 1967. Dia mengalami retak di kedua lengan dan kaki dan hampir tenggelam saat parasut mendarat di sebuah danau.

Dia dipukuli, disiksa, dan diinterogasi, dan hingga hari ini tidak dapat mengangkat lengannya di atas kepalanya karena luka-lukanya tidak benar-benar tersembuhkan.

"Senator McCain adalah pahlawan Amerika dan dikorbankan lebih dari kebanyakan kita bisa membayangkan," kata Sean Spicer, Direktur Komunikasi untuk Komite Nasional Partai Republik, yang mengawasi kontes pencalonan presiden.

"Tidak ada tempat di partai kami atau negara kita untuk komentar yang meremehkan mereka yang telah melayani negara dengan terhormat," imbuh dia. (Ado/Dan)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.