Sukses

Ada 20% Calon Kepala Daerah Golkar yang Harus Disurvei

Theo L Sambuaga menjelaskan akan ada 8 survei yang dilibatkan. Calon dengan elektabilitas dan popularitas tertinggi akan dipilih.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Tim 10 Penjaringan Calon Kepala Daerah Partai Golkar, Theo L Sambuaga mengatakan masih tersisa 20 persen nama-nama calon kepala daerah yang belum disepakati oleh kedua pihak. Nama-nama yang berbeda itu akan ditentukan oleh survei.

"Jadi kita sudah mempunyai nama yang sama hampir 80%. Kemudian yang 20% itu berarti nama tidak sama, itu akan disurvei, mulai hari ini," ucap Theo saat menghadiri open house yang digelar Ketua Fraksi Golkar versi Munas Bali Ade Komaruddin di Jakarta, Sabtu (18/7/2015).

Theo menjelaskan akan ada 8 survei yang dilibatkan. Calon dengan elektabilitas dan popularitas tertinggi akan dipilih. Sejauh ini baru calon kepala daerah dari Nusa Tenggara Timur atau NTT yang kedua kubu sepakat.

"Sebelum 25 Juli sudah selesai, sehingga 26 Juli akan didaftarkan," ujar Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil Munas Bali itu.

Tak Pasang Target

Theo juga membenarkan partai berlambang pohon beringin tidak memasang target tinggi dalam pilkada serentak mendatang. Meski demikian, Golkar setidaknya perlu memenuhi target pilkada pada tahun-tahun sebelumnya.

"‎Minimum sama dengan lalu, yaitu 55% dari 269 pilkada," imbuh mantan Menteri Negara Perumahan Rakyat dan Permukiman tersebut.

Wakil Ketua Umum Golkar versi Munas Bali ini juga menyampaikan tidak ada ketentuan khusus dalam peta koalisi pada pilkada.

"Yang dipilih figur. Di beberapa daerah ada koalisi dengan PDIP, ada dengan Gerindra, Hanura, Demokrat, ada kita sendiri, bervariasi. Dari 269 pilkada ini, bervariasi, ada yang koalisi dengan PKS juga," tandas Theo L Sambuaga.

Islah sementara yang dilakukan Partai Golkar membuat partai tersebut boleh ikut dalam pilkada serentak pada 9 Desember 2015.

Terkait itu, Wakil Ketua Umum Golkar versi Munas Bali Ade Komaruddin menyatakan, partainya tidak memasang target perolehan kursi kepala daerah dalam ajang tersebut. (Ans/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini