Sukses

Polisi Prancis Tahan 3 Orang dengan Tuduhan Terorisme

Ada 1.850 warga Prancis yang diyakini terlibat dalam jaringan Islam ekstrimis, dengan sekitar 500 saat ini berada di Suriah atau Irak.

Liputan6.com, Paris - Prancis telah menggagalkan plot serangan teroris dan menahan 3 orang yang dituduh merencanakan untuk memasuki pangkalan militer dan melakukan serangan di sana. Demikian diungkapkan Kementerian Dalam Negeri Prancis.

Tidak jelas seberapa jauh rencana itu, baik tentang motif maupun sasaran yang dituju. Tersangka tertua yang berusia 23 tahun pernah bertugas di militer Prancis, 2 lainnya berusia di bawah 20 tahun.

"Orang keempat berusia 16 tahun, juga ditahan namun kemudian dibebaskan karena kurangnya bukti. Keempatnya dijemput di berbagai bagian wilayah Prancis pada hari Senin saat fajar," kata Menteri Dalam Negeri Bernard Cazeneuve, seperti dikutip New York Times, Jumat (17/7/2015).

Kementerian Dalam Negeri tampaknya telah mempercepat jadwal untuk mengumumkan penangkapan tersangka karena Presiden François Hollande mengatakan bahwa serangan telah dicegat awal pekan ini dan Cazeneuve akan segera berbicara tentang hal itu.

Cazeneuve mengatakan ada 1.850 warga Prancis atau warga yang diyakini terlibat dalam jaringan Islam ekstrimis, dengan sekitar 500 orang saat ini berada di Suriah atau Irak.

Di Prancis, sering ada selang waktu sebanyak beberapa hari antara penangkapan polisi terhadap tersangka kasus terorisme dan pernyataan kepada publik, untuk memberikan pasukan keamanan menguras informasi yang mereka cari dari tersangka.

Kekhawatiran Prancis saat ini dipicu oleh serangan di sebuah situs petrokimia sekitar 18 mil dari Marseille pada Senin hingga Selasa lalu. Dua ledakan terjadi dan menimbulkan kebakaran seminggu sebelumnya bahan peledak dan sekering yang dapat digunakan dalam membuat bom ditemukan dicuri dari sebuah pangkalan militer dekat Marseille.

Sejauh ini, tidak ada koneksi yang ditemukan antara 3 tersangka dan ledakan itu. Prancis sedang siaga tinggi sejak serangan pada bulan Januari di kantor koran satir Charlie Hebdo dan toko kelontong halal. (Ado/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.