Sukses

Polisi: Sopir dan Kru Bus Tabrak 3 Mobil di Semarang Kabur

Kesimpulan itu didasari fakta tidak adanya sopir dan kru bus bernopol AA 1541 CA saat polisi datang ke lokasi kejadian.

Liputan6.com, Semarang - Polisi masih memburu sopir dan kru bus PO Rhema Abadi yang mengalami kecelakaan beruntun dan menewaskan 5 orang. Sopir dan kru bus diduga bersembunyi karena takut dihakimi massa usai kecelakaan maut di Desa Wates, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

"Diduga sopir dan para kru bus melarikan diri," kata Kapolres Semarang AKBP Latif Usman di Semarang, Kamis (16/7/2015).

Menurut Latif, kesimpulan itu didasari fakta tidak adanya sopir dan kru bus bernopol AA 1541 CA saat polisi datang ke lokasi kejadian. Itu diketahui saat petugas melakukan olah TKP dan mengevakuasi korban tewas.

Polisi, kata dia, masih menelusuri keberadaan sopir termasuk ke Polsek-polsek. Namun hingga kini belum ada laporan sopir bus menyerahkan diri ke kantor polisi. "Masih kami telusuri, belum ada titik terang keberadaannya," kata Latif.

Warga pun tidak ada yang menyadari kapan sopir meninggalkan lokasi. Menurut seorang warga Suparjo (54), saat peristiwa terjadi situasi terang benderang dengan lampu penerangan. Warga yang berdatangan langsung memberi bantuan untuk evakuasi korban.

"Warga memberi bantuan pertolongan ke korban dan tidak tahu yang sopir yang mana," ujar Suparjo.

Kecelakaan maut bermula saat bus Rhema Abadi benopol AA 1541 CA melaju dari arah Magelang. Namun ketika melintas di jalan yang merupakan jalur alternatif Magelang-Salatiga itu, bus itu oleng tidak terkendali. Diduga bus mengalami rem blong ketika masuk jalan menurun.

Bus tersebut menabrak mobil Mitsubishi L300 bernopol H 1924 HP yang melaju di depannya. Mobil yang mengangkut sayur dan pedagang tersebut terpental dan masuk jurang sedalam lima meter di sebelah kiri.

Bus PO Rhema Abadi itu terus melaju bahkan oleng ke jalur sebelah kanan. Dari arah berlawanan melaju sedan Great Corolla bernomor polisi K 7615 AF dan Mitsubishi L300 lainnya. Sedan tersebut ringsek karena benturan keras bahkan hingga terseret di bawah badan bus, sedangkan L300 terpental. (Ali/Rmn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.