Sukses

Korban Jiwa Akibat Suhu Dingin di Papua Kemungkinan Bertambah

Kata Rudolf, hujan salju yang menewaskan 11 orang, berawal dari awal Juni lalu di wilayah Lanny Jaya memasuki musim kemarau.

Liputan6.com, Papua - 7 Anggota tim medis, obat-obatan, dan 6 ton beras dan campuran makanan ringan tiba di Distrik Kuyawage, Lanny Jaya, Papua Rabu kemarin menggunakan pesawat Susi Air.

Distrik Kuyawage merupakan satu di antara distrik yang dilanda hujan es selama 3-5 Juli lalu, bersama 2 distrik lainnya, yakni Distrik Wanua Barat dan Dsitrik Gua Bali. Ada sekitar 26 kampung di 3 distrik tersebut yang dilanda suhu dingin hingga mengakibatkan gagal panen.

Juru Bicara Polda Papua, Kombes Rudolf Patrige, mengatakan pengiriman bahan makanan lainnya akan dilanjutkan Kamis 16 Juli 2015, mengingat cuaca kurang mendukung.

"Akibat bencana ini, 11 orang meninggal dunia diduga karena kelaparan dan kedinginan. Jumlah korban dimungkinkan akan bertambah apabila pengiriman bantuan bahan makanan, obat-obatan, dan tim medis tidak segera dikirimkan ke lokasi kejadian," ujar Rudolf, Papua, Rabu 15 Juli 2015.

"Hari ini, pengiriman tim medis dan bahan makanan lain difokuskan dari Tiom, Ibukota Kabupaten Lanny Jaya," sambung dia.

Berdasarkan laporan yang diterima kepolisian setempat, kata Rudolf, bencana hujan salju yang menewaskan 11 orang itu berawal dari awal Juni. Wilayah Lanny Jaya memasuki musim kemarau.

Menurut dia, pola pertanian masyarakat asli Papua yang ada di daerah itu masih konvensional. Sehingga perubahan iklim yang terjadi berimbas kepada tanaman umbi-umbian yang menjadi makanan pokok masyarakat setempat mati dan gagal panen.

"Karena keterbatasan bahan makanan dan kondisi cuaca yang sangat dingin, sehingga membuat sebagian masyarakat jatuh sakit hingga meninggal dunia," jelas dia.

11 Nama korban meninggal dunia di Lanny Jaya yakni Deyariban Tabuni, Lakinus Telenggen, Tedani Wenda, Ipi Telenggen, Yondius Wenda, Merius Murib, Urik Wenda, Wenus Telenngen, Emison Murib, Alin Telenggen, dan Nengeambarak Telenggen. (Rmn/Bob)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.