Sukses

2 Jam di Laut, 4 Awak dan 7 Penumpang KM Teluk Jakarta Selamat

4 Awak kapal dan 7 penumpang itu berhasil melompat keluar dari kapal yang akan tenggelam karena diterjang ombak.

Liputan6.com, Jakarta - Kapal Motor (KM) Teluk Jakarta tenggelam sekitar pukul 12.00 WIB pada Minggu 12 Juli 2015 di wilayah perairan Kepulauan Seribu atau sekitar 2 mil dari Pulau Pari. Kapal itu berangkat dari Pantai Mutiara dengan membawa 4 awak kapal dan ada 7 orang penumpang yang ingin menuju ke Pulau Pari untuk memancing.

Kapolres Kepulauan Seribu, AKBP Andi Herindra, mengatakan, 11 orang di kapal itu selamat. Ia menuturkan, 4 awak kapal dan 7 penumpang itu berhasil melompat keluar dari kapal yang akan tenggelam karena diterjang ombak.

Ia mengungkapkan, kesebelas orang itu sebelumnya mengapung selama 2 jam di laut dekat Pulau Tikus, hingga ditemukan nelayan.

"Di Pulau Tikus ada nelayan yang melihat minta tolong. Nelayan itu membantu kru kapal dan penumpang KM Teluk Jakarta itu dan mengantarkan kembali ke Pulau Pari menggunakan kapalnya," ucap Andi di Jakarta, Minggu (12/7/2015) malam.

Dia melanjutkan, kesebelas orang itu pun tiba di Pulau Pari sekitar 15.30 WIB, lalu melaporkan kejadian tersebut ke RT dan RW setempat. Ia menuturkan anggotanya yang mendapatkan laporan langsung mendatangi lokasi.

"Langsung ditindaklanjuti oleh anggota kami. Sementara, untuk kapal tersebut tidak bisa ditolong lagi karena sudah tenggelam di perairan dalam. Kesebelas orang itu diantar dengan Kapal Azimut ke Pantai Mutiara," tutur Andi.

Peristiwa tenggelamnya KM Teluk Jakarta itu diawali dengan adanya 7 orang yang mengaku warga dari Pantai Indah Kapuk (PIK), Penjaringan, Jakarta Utara, yakni Jimmy, William, Kepri, Martin, Yanto, Rizki, dan Sering, berniat memancing ke Pulau Pari.

Kapten kapal sekaligus nakhoda, Yusuf (32), 3 anak buah kapal (ABK) yakni Asnawani (30), Munin (26), dan Nawi (47), turut mengantarkan ketujuh orang tersebut.

"Kala itu orang-orang yang berada di atas kapal berupaya angkat jaring lantaran berhasil mendapatkan ikan. Tak tahunya, ada ombak menerjang hingga ombak itu menelan kapal tersebut hingga mesin mati," cerita Andi.

Selanjutnya, Yusuf selaku kapten kapal langsung menginstruksikan awak dan para penumpang yang ada di kapal untuk bergegas menggunakan life jacket atau jaket pelampung. Setelah itu mereka pun melompat. "Kapal sudah tenggelam dan mereka lompat," pungkas dia. (Ans/Nda)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.