Sukses

Jadi Panglima TNI, Gatot Akan Diplomasi Militer ke Negara ASEAN

Gatot mengatakan, untuk mewujudkan program Nawacita itu, jumlah kapal TNI harus ditambah,

Liputan6.com, Jakarta Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang baru dilantik Presiden Jokowi menyatakan akan melanjutkan apa yang telah dilakukan Jenderal TNI Moeldoko dalam mendukung program Nawacita, yaitu mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.‎

"Indonesia sebagai poros maritim dunia harus mengembangkan, menguatkan TNI AL, TNI AU, karena dengan demikian, seluruh wilayah Nusantara harus bisa terpantau dan diamankan, dan apabila terjadi hal-hal yang emergency akan cepat kita bereaksi," ujar Gatot di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (8/7/2015). ‎

Dia mengatakan, untuk mewujudkan Nawacita Presiden itu, jumlah kapal harus ditambah, kemudian pesawat dan radar juga harus menutupi semuanya.

Ia juga akan melakukan diplomasi militer dengan negara-negara ASEAN. Tujuannya, agar ASEAN bisa menjadi contoh bagaimana angkatan bersenjata mereka bersinergi dengan baik.

"Kemudian wujudkan situasi regional yang kondusif, dengan demikian ekonomi akan berjalan," ujar dia.

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo resmi dilantik Presiden Jokowi sebagai Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta. Rabu (8/7/2015). Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menggantikan Jenderal TNI Moeldoko yang telah memasuki masa pensiun (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Gatot juga mengatakan, selama ini juga ada latihan militer antarnegara. Untuk itu, dia akan menyarankan agar latihan itu gabungan antarnegara ASEAN latihan bersama-sama.

"Latihan yang dilakukan selama ini adalah latihan antarnegara, saya akan menyarankan gabungan antarnegara ASEAN latihan bersama-sama, sehingga prajurit yang terendah dan teratas selalu berinteraksi bersama," ucap dia.

Mengenai alat utama sistem persenjataan (alutsista), Panglima TNI menjelaskan, Presiden Jokowi sudah memutuskan, alutsista, khususnya TNI AU harus baru.

"Maka saya akan memimpin rapat, kemudian apa saja rencana alutsista ke depan, menyesuaikan anggaran yang ada," pungkas Gatot. (Mvi/Sss)
‎

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.