Sukses

Banyak Narkoba Lolos ke RI, BNN Ajukan Pengadaan Pemindai Tubuh

BNN mempertanyakan sistem keamanan Malaysia, mengingat banyak peredaran narkoba lolos ke wilayah RI.

Liputan6.com, Jakarta - Deputi Bidang Pemberantasan Narkotika Irjen Pol Deddy Fauzy El Hakim mempertanyakan sistem pengamanan di bandara dan pelabuhan Malaysia. Sebab bandar-bandar narkoba selalu berhasil menyelundupkan barang haramnya dari Negeri Jiran ini ke RI.

"Mengecewakan bagi saya, karana lolosnya barang ini terjadi dari Malaysia ke Indonesia. Dari Malaysia ke Indonesia kok bisa lolos lewat bandara? Dan berkali-kali kejadiannya," tanya Dedy di Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (7/7/2015).

Dedy mengatakan, jika di exit point atau titik keluar pengamanan terhadap narkotika lemah, ia berharap pengamanan di entry point atau titik masuk diperketat. Karena itu, BNN bakal mengajukan pengadaan body scanner atau alat pemindai tubuh di bandara dan pelabuhan dalam negeri, untuk memaksimalkan pencegahan masuknya narkoba ke wilayah RI.

"Petugas Bea Cukai di Bandara Soekarno-Hatta setiap hari kan menangani ribuan visitor. Pemikiran kami, kalau memang petugasnya tidak mampu melakukan pemeriksaan yang detail karena ribuan visitor, maka perlu bantuan alat semacam body scanner. Kami akan ajukan body scanner di seluruh entry point," ujar dia.

Dedy mengatakan, selama ini pemeriksaan terhadap warga asing yang masuk ke wilayah RI hanya di titikberatkan untuk barang dan bagasi. Sementara pelaku-pelaku bisnis narkotika memiliki banyak akal untuk mengelabui petugas. Bahkan, alat pemindai x-ray tidak efektif melacak keberadan narkoba selama ini.

"Seluruh barang dan body sudah di x-ray. Terkadang pengunjung yang kembali dari luar negeri, hanya dilihat bagasinya, tidak diperiksa secara rinci detail body-nya. Walau sudah lolos (pemeriksaan) di negara asal jangan langsung percaya," ungkap Dedy.

Untuk itu, Dedy menyimpulkan, seluruh prasarana yang menjadi titik masuk wilayah RI perlu dilengkapi dengan body scanner. Petugas-petugas yang berjaga di titik masuk juga harus mencurigai siapa pun yang masuk ke wilayah RI, termasuk WNI.

"Tidak hanya mesin x-ray yang diperlukan bandara dan pelabuhan. Body scanner juga perlu. Warga negara Indonesia juga harus diperiksa, jangan hanya warga negara asing saja yang diperiksa," pungkas Dedy. (Rmn/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini