Sukses

1.700 Kanguru Ditembak Mati di Canberra

Dalam kegiatan perburuan tahunan di Canberra, 1.700 kanguru ditembak mati atas nama kelangsungan ekosistem.

Liputan6.com, Canberra - Negara Bagian Australian Capital Teritory (ACT), mengumumkan, proses culling atau seleksi buatan untuk mengurangi populasi kanguru untuk tahun ini telah berakhir.

Dalam keterangan persnya seperti dikutip oleh Canberra Times, Direktorat Teritori dan Kotamadya mengumumkan 1.689 kanguru telah dibunuh atas nama stabilitas ekosistem.

ACT setiap tahunnya memberikan legalitas bagi pemburu untuk menembak mati kanguru dewasa, dalam jangka waktu tertentu. Para "pemburu" tersebut harus mempunyai izin senjata dan culling dari pemerintah setempat.

Mereka juga telah terlatih untuk memburu kanguru yang diperbolehkan dibunuh. Para penembak terlatih ini hanya boleh berburu hewan berkantung itu di wilayah cagar alam  yang telah ditentukan oleh pemerintah.

Culling atau seleksi buatan terhadap kanguru  merupakan kegiatan tahunan di Australia untuk menekan populasi hewan itu yang begitu besar. Hanya di negara bagian ACT saja yang memberlakukannya.

Pemburu Kangguru terlatih di Canberra bersama hasil tembakannya. (Reuters)

Menurut Direktur Taman dan Cagar Alam ACT,  Daniel Iglesias, seleksi buatan tahun ini telah dilakukan tanpa ada insiden serius. Para kanguru yang ditembak 'diperlakukan dengan baik' oleh para pemburu terlatih.

"Seleksi buatan ini sangat penting bagi perlindungan ekosistem di cagar alam yang telah kami tunjuk. Tahun ini ada delapan cagar alam yang kami pilih untuk proses seleksi ini." Pemerintah ACT tahun ini memberikan kuota 2.466 kanguru yang harus "dimusnahkan", tapi hanya 1.689 yang diburu.

Iglesias. dalam keterangan persnya mengatakan bahwa perburuan kali ini dipercepat meskipun belum memenuhi kuota. "Meskipun kuota belum terpenuhi, setidaknya di beberapa cagar alam, jumlah kuota 100% telah terpenuhi."

Tahun 2014, lebih dari 1.500 kanguru ditembak. Menurut Iglesias, puncak seleksi kanguru adalah pada tahun 2011. Saat itu ada 2.439 hewan yang dibunuh untuk kepentingan ekosistem.

Iglesias mengatakan, cagar alam telah kembali dibuka untuk umum. Tahun depan, pada musim dingin, pemerintah akan memberikan kuota 2.500 kanguru untuk diburu.

Grup pecinta hewan di Canberra  Carolyn Drew mengatakan mereka ingin "menari di antara semak-semak" tatkala mengetahui seleksi buatan ini dihentikan sebelum waktunya.

"Saya yakin, pemerintah menghentikan kegiatan ini lebih awal karena ada usaha-usaha dari kami untuk menghentikannya. Dan tahun depan, usaha penentangan kami akan lebih kencang lagi."

Kegiatan culling atau seleksi buatan itu mengundang kontroversi, terutama bagi pencinta hewan di Australia. Mereka menganggap seleksi buatan ini adalah brutal.

Menurut  Asosiasi Kanguru Australia, Nikki Sutterby, "Kanguru sama sekali tidak punya dampak negatif apapun dalam lingkungan hidup. Mereka tidak perlu dibunuh," seperti dikutip dari The Age. Asosiasi ini konsisten untuk mengubah undang-undang seleksi buatan terhadap salah satu ikon Australia itu. (Rie/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.