Sukses

Kapolda Metro: Kepercayaan Publik pada Polisi Menurun

Menurut dia, banyak hal yang membuat citra Korps Bhayangkara itu menurun.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian, tak memungkiri adanya penurunan citra polisi di mata masyarakat. Menurut dia, banyak hal yang membuat citra Korps Bhayangkara itu menurun.

Hal itu ia sampaikan dalam pidatonya saat melakukan kunjungan kerja ke Polres Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Cengkareng, Tangerang, Banten.

"Saya bicarakan citra Polri. Kita harus cermati betul. Hasil survei suara pandangan masyarakat di media, adanya kecenderungan kepercayaan publik kepada Polri ini menurun," kata Tito, Senin (6/7/2015).

Tito mengungkapkan, pelayanan publik yang belum maksimal menjadi salah satu penyebab menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap polisi.

"Penyebabnya mulai dari pelayanan publik yang kurang bagus. Saat masyarakat melapor polisi, pilih-pilih. Yang tidak kasih uang, kita sepelekan," ucap Tito.

Calo

Ia mencontohkan, masih banyaknya praktik percaloan di pelayanan pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM). Sehingga pelayanan bebas calo bagi masyarakat malah banyak belum terlaksana.

"Dalam pelayanan SIM masih banyak calo. Harganya didongkrak naik. Kemarin Pak Kabid Propam nangkap anggota, yang mematok harga SIM sampai Rp 600 ribu. Saya sampaikan, langsung diproses itu," tutur Tito.

Lebih lanjut, mantan Kapolda Papua itu menambahkan, pelayanan yang kurang baik juga terjadi di bidang reserse. Menurut dia, masih banyak praktik damai alias "delapan enam" dalam proses suatu kasus. Belum lagi lambannya penyidik dalam memproses suatu kasus tertentu.

"Cukup banyak di bidang reserse. Nah ini kalau dibiarkan dapat berakibat buruk, kepercayaan publik yang jatuh dan turun dapat merugikan organisasi Polri. Risiko macam-macam, status Polri bisa digugat, agar ditempatkan kembali di bawah kementerian," ujar dia.

Karena itu, dia mengingatkan seluruh anggota Polri, tak terkecuali di wilayah hukum Polda Metro Jaya untuk memperbaiki citra kepolisian. Tito kemudian mengimbau seluruh anggotanya untuk mengembalikan tugas dan fungsi pokok Polri sebagai pengawal, pelayan, dan pengayom masyarakat.

"Dulu di zaman orde baru kita bagian dari penguasa, tapi sekarang kita kembalikan ke tugas awalnya mengawal dan melayani masyarakat," imbau dia.

Selain itu, ia juga meminta kepada seluruh anggota Polri untuk mengurangi apapun segala bentuk pelanggaran. Sebab menurut dia, jika salah satu anggota saja yang melakukan pelanggaran, maka hal itu akan berdampak pada seluruh institusi Polri.

"Kurangi pelanggaran. Kalau pelanggaran terjadi itu memberikan gambaran kalau satu kesatuan itu brengsek," tandas Tito. (Ndy/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini