Sukses

Pundi Amal SCTV dan Peduli Kasih Indosiar Tebar Sajadah di Madura

Bantuan itu diberikan ke Pondok Pesantren An Nurain Dusun Petapan Prombesen Kecamatan Laben Kabupaten Bangkalan Madura Jawa Timur.

 

Liputan6.com, Madura - Kementerian Sosial bekerja sama Pundi Amal SCTV serta Peduli Kasih Indosiar menggelar Safari Ramadan bersama Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Kali ini, rombongan menyambangi Pondok Pesantren An Nurain dusun Petapan Prombesen Kecamatan Laben Kabupaten Bangkalan Madura Jawa Timur.

Menurut Dirut Pundi Amal‎ SCTV‎, Trisanggono Sumaryono‎, pihaknya  berterima kasih kepada Menteri Khofifah yang sudah mau mengajaknya ke tempat tersebut.

"Kami akan membagikan karpet dan sajadah di 21 Pondok Pesantren yang ada di Bangkalan Madura ini‎," kata Trisanggono di Madura, Sabtu (4/7/2015).

Kemensos menggandeng Pundi Amal SCTV serta Peduli Kasih Indosiar menggelar Safari Ramadhan. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Menteri Khofifah menyatakan pada Safari Ramadan kali ini, pihaknya‎ membawa kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

"Untuk yang berhak mendapatkan ‎KIP, anak mereka yang masih sekolah SMA akan mendapatkan subsidi Rp 1 juta per tahun, SMP Rp 750 ribu per tahun, dan SD Rp 450 ribu per tahun untuk biaya sekolah, dan untuk KIS bisa digunakan untuk pelayanan di rumah sakit," jelas Khofifah.

Sedangkan untuk ‎Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), jika warag seorang petani bisa membeli pupuk bersubsidi. Jika seorang nelayan juga bisa membeli solar bersubsidi.

"Juga bisa dibuat untuk mengurus sertifikat tanah dan berhak mendapatkan raskin," imbuh dia.

Kemensos menggandeng Pundi Amal SCTV serta Peduli Kasih Indosiar menggelar Safari Ramadhan. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Selain itu, Menteri Khofifah juga ‎mensosialisasikanv‎Program Keluarga Harapan (PKH). Kartu ini sudah bisa diberlakukan sejak ibu hamil, dan kartu ini hanya diperuntukan kepada wanita saja.

"Kartu ini hanya dibagikan kepada ibu-ibu saja. Bapak-bapak tidak berhak mendapatkan kartu ini, karena yang mengalami hamil adalah ibu, bukan bapak. Masa ada di sini bapak-bapak yang hamil," pungkas Khofifah. (Ali/Vra)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini