Sukses

Kolombia Legalkan Suntik Mati Pertama untuk Penderita Kanker

Euthanasia juga sangat kontroversial di Roma yang didominasi penganut Katolik.

Liputan6.com, Kolombia - Seorang pria berusia 79 tahun, menjadi orang pertama di Kolombia yang dibolehkan secara hukum untuk euthanasia atau suntik mati.

"Ovidio Gonzalez menderita kanker tenggorokan tingkat akhir dan mengatakan, ia telah menderita sakit yang tak tertahankan," demikian seperti dikutip dari BBC, Sabtu (4/7/2015).

Gonzalez meninggal pada Jumat di kota barat Pereira. Dia menghabiskan beberapa minggu berjuang dengan dokter dan administrator di rumah sakit, demi melaksanakan keputusan Departemen Kesehatan yang mewajibkan klinik untuk melakukan prosedur ketika diminta oleh pasien yang sakit parah.

"Ayahku menerima kabar (bahwa prosedur tersebut telah disetujui) dengan lega," kata putra Gonzalez, Julio Cesar, yang merupakan kartunis surat kabar Kolombia, El Tiempo.

"Sangat disayangkan ayahku meninggal dengan cara seperti itu. Ayahku seharusnya layak pergi tanpa banyak pemberitaan," ucap pria yang lebih dikenal dengan nama Matador atau The Killer.

Gereja Katolik Kolombia mengatakan euthanasia secara moral tidak dapat diterima. Mereka pun mengancam untuk menutup rumah sakit di seluruh negeri. Euthanasia juga sangat kontroversial di Roma yang didominasi penganut Katolik.

Kolombia adalah satu dari sedikit negara di dunia, dan satu-satunya di Amerika Latin, di mana euthanasia diperbolehkan. Upaya bunuh diri legal itu telah disetujui oleh Mahkamah Konstitusi pada 1990-an. Tapi tidak ada prosedur pasti untuk melakukannya, karena belum ada aturan.

Barulah pada Mei lalu, kementerian kesehatan turun tangan dan mengeluarkan seperangkat pedoman untuk rumah sakit menjalankan prosedur suntik mati. (Tnt/Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.