Sukses

Pengakuan Agus soal Hari Kematian Angeline Paling Populer

Tersangka pembunuhan Angeline, Agustinus Tay mengaku hanya 1 kali bertemu putri sulung Margriet Megawe, di hari kematian Angeline.

Liputan6.com, Jakarta - Tersangka pembunuhan Angeline, Agustinus Tay Hamba May mengaku hanya 1 kali bertemu dengan putri sulung Margriet Megawe, yakni Yvonne. Pertemuan itu pun baru terjadi pada malam di hari kematian Angeline. Pengakuan ini menjadi kabar yang paling banyak diklik pembaca sepanjang Jumat kemarin.

Kabar lainnya yang juga menyita perhatian adalah tentang orangtua korban jatuhnya Hercules di Medan, Sumatera Utara, yang mengaku punya kontak batin dengan jasad anaknya. Demikian pula dengan 3 fakta sebelum Hercules jatuh.

Top 5 News Selengkapnya:

1. Pengakuan Agus Bertemu Yvonne pada Hari Tewasnya Angeline

Tersangka pembunuhan Angeline, Agustinus Tay Hamba May (sebelumnya Agustinus Tae Andamai) mengaku hanya 1 kali bertemu dengan putri sulung Margriet Megawe, yakni Yvonne. Pertemuan itu pun baru terjadi pada malam di hari kematian Angeline.

Seperti diungkapkan pengacara Agus, Hotman Paris Hutapea. Agus bekerja di rumah Margriet sejak 23 April 2015. Hotman mengatakan, Yvonne mendatangi rumah yang beralamat di Jalan Sedap Malam Nomor 26, Sanur, Denpasar, Bali tersebut pada 16 Mei 2015.

"Agustinus mengatakan kepada saya bertemu Yvonne pada malam hari sesudah Angeline dibunuh," kata Hotman usai mendampingi Agustinus di Mapolresta Denpasar, Bali, Kamis (2/7/2015).

Selengkapnya...

2. Si Cantik Elesta: Tahu Saya Pilotnya, Penumpang Tak Jadi Naik

Ia sudah duduk di kokpit pesawat sejak berusia 17 tahun, saat masih jadi siswi sekolah penerbangan. Selama jadi pilot, Elesta Apriliana Wulansari mencatatkan sekitar 2.500 jam terbang. Namun, masih ada juga penumpang yang meragukan kemampuannya, hanya karena ia adalah seorang perempuan.

"Pernah ada beberapa penumpang bilang ke pramugari, 'Kok pilotnya cewek sih, Mbak?'" kata Elesta kepada Liputan6.com. "Bahkan, ada yang turun dari pesawat gara-gara tahu pilotnya perempuan. Mereka minta pindah ke penerbangan selanjutnya, penerbangan yang lain."

Gadis cantik 22 tahun itu masih ingat, insiden tersebut terjadi dalam penerbangan dari Jayapura menuju Wamena di Papua. "Perasaannya, ya sedih sih. Masa cuma karena saya perempuan, skill dan knowledge saya diragukan," kata Elesta.

Selengkapnya...

3. Keluarga Korban Hercules: Kontak Batin, Jasad Anak 'Panggil' Saya

Selasa 30 Juni 2015, segala sesuatu menjadi gelap bagi Koptu Indra Putra. Kabar tentang jatuhnya pesawat Hercules C-130 bernomor A-1310 mengguncang anggota Paskhas TNI AU. Sebab, 3 anggota keluarga kecilnya menumpang pesawat itu. Ada sang istri, Arisanti (40), dan kedua anaknya Syahrul Mufit (12) dan Nahya Sifa (9).

"Begitu saya mendapat kabar pesawat yang dinaiki istri dan anak kecelakaan. Saya berangkat keesokan harinya pada Rabu. Selanjutnya pada hari Kamis, saya dibawa petugas identifikasi untuk mengenali yang mana keluarga saya," sebut Indra.

Hari itu merupakan momen yang berat bagi Indra. Rasa bercampur aduk. Dia harus mengidentifikasi jasad istri dan anaknya, meski kondisinya sulit dikenali. Namun, kontak batin yang dia miliki dengan ketiganya -- disertai dengan zikir, satu per satu anggota keluarga dikenalinya.

Selengkapnya...

4. Muncul Api di Kokpit Hercules, 8 Jenazah Batal Terbang dari Medan

Pesawat Hercules TNI Angkatan Udara tipe C-130 yang dijadwalkan terbang pada Jumat (3/7/2015) pukul 06.00 WIB untuk membawa 8 jenazah, batal berangkat. Hal ini disebabkan munculnya percikan api saat pesawat hendak terbang.

Menurut pihak keluarga yang ikut menumpang pesawat tersebut, percikan api muncul di bagian kokpit pesawat Hercules dengan nomor A-1321 tersebut.

"Itu ada percikan api, di bagian depan dekat mesin, tak besarlah percikannya. Ini belum tahu kapan berangkat, petugas hanya menyuruh turun sebentar," ucap salah satu anggota keluarga korban kecelakaan Hercules, Vanesa Rominah, di Base Off TNI AU Lanud Soewondo, Medan, Sumatera Utara.

Selengkapnya...

5. 3 Fakta Sebelum Pesawat Hercules Jatuh di Medan

Pesawat Hercules milik TNI AU tipe C-130 dengan nomor A-1310 jatuh di Jalan Jamin Ginting Medan, Sumatera Utara pada Selasa 30 Juni 2015. Insiden ini mengakibatkan penumpang dan kru pesawat yang berjumlah 122 orang meninggal. Banyak yang kehilangan anggota keluarganya.

Jatuhnya pesawat juga melukai warga sekitar di Jalan Jamin Ginting. Sebab, pesawat jatuh menimpa ruko dan beberapa kendaraan yang terparkir di jalan tersebut.

Penumpang yang telah terindentifikasi mulai dipulangkan ke kampung halaman masing-masing untuk dimakamkan. Suasana haru mewarnai pemakaman.

Tim Disaster Victims Identification (DVI) Polri mulai kesulitan mengidentifikasi jenazah. Hingga Jumat 3 Juli 2015, masih ada 49 kantong jenazah yang belum teridentifikasi di RS Adam Malik.

Selengkapnya...

(Ado/Mar)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.