Sukses

PDIP Resmi Tutup Sekolah Partai Calon Kepala Daerah

Kepala Sekolah Partai Calon Kepala Daerah PDIP Komaruddin Watubun menjelaskan, ada 114 orang yang mengikuti sekolah ini.

Liputan6.com, Depok - PDIP resmi menutup Sekolah Partai Calon Kepala Daerah untuk pilkada serentak yang dimulai akhir 2015. Penyelenggaraan Sekolah Partai ini ditutup langsung oleh Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto.

Dalam pidato penutupannya, Hasto menekankan kepada para siswa Sekolah Partai untuk memahami makna kekuasaan. Terutama ketika para siswa terpilih menjadi kepala atau wakil kepala daerah.

"K‎ekuasaan bagi PDIP adalah kekuasaan yang membangun peradaban. Kekuasaan yang dioerientasikan untuk mengubah masyarakat. Itulah dedikasi dari kekuasaan itu sendiri," ujar Hasto dalam pidato penutupan Sekolah Partai Calon Kepala Daerah‎ PDIP di Wisma Kinasih, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Jumat (3/7/2015).

Hasto menerangkan, sejarah PDIP adalah sejarah yang melawan. Hal itu sebagaimana pernah terjadi pada era Rezim Orde Baru. Di mana saat itu, Pemerintahan yang dipimpin Presiden Soeharto melakukan intervensi politik kepada PDIP.

"‎Sejarah PDIP adalah sejarah melawan. Melawan negara. Saat PDI dibentuk 10 Januari 1973, muncul banyak intervensi Orde Baru. Puncaknya dengan kejadian 27 Juli. Ketika PDIP dirongrong kekuasaan. Tapi kita mampu melawan intervensi kekuasaan," ujar Hasto.

Hasto juga meminta kepada para siswa untuk memiliki mental perjuangan ketika terpilih menjadi kepala daerah. Mereka diminta untuk tidak percaya pada kekuatan uang atau pemilik modal.

‎"Karena kalau menang, saudara punya utang investasi kepada pemilik modal itu. Tapi percayalah pada rakyat, rakyatlah hakim tertinggi," kata Hasto.

Kepala Sekolah Partai Calon Kepala Daerah PDIP, Komaruddin Watubun menjelaskan, ada 114 orang yang mengikuti sekolah ini. Selama 6 hari penyelenggaraan, ada 7 siswa yang izin pulang lebih dulu.

‎"107 ikut sampai akhir. 7 orang izin dengan alasan kuat, seperti ada yang saudaranya meninggal dunia, lalu ada yang sedang melakukan tanda tangan koalisi dengan partai lain. Lalu ada juga yang sakit," ujar Komaruddin.

Dia berharap, seluruh siswa dapat memahami seluruh materi yang sudah diberikan selama mengikuti sekolah ini. Terutama terkait dengan pemenangan dalam pilkada. "Mudah-mudahan materi di sini dibawa terus. Ini kesempatan kita," tutup Komaruddin. (Mvi/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.