Sukses

Benda Antik Jarahan ISIS Muncul di Inggris

Benda-benda antik ini dijarah dalam jumlah massal dan dijual melalui para penyelundup secara ilegal.

Liputan6.com, London - Direktur Jenderal UNESCO Irena Bukova menyatakan bahwa barang antik yang dijarah kelompok yang menamakan diri Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), berakhir di tangan kolektor di Inggris.

Menurut Irena Bukova, benda-benda antik ini dijarah dalam jumlah massal dan dijual melalui para penyelundup secara ilegal. Dana hasil penjualan ini, menurut Bukova, digunakan untuk membiayai kegiatan teror yang dilakukan oleh ISIS.

"ISIS menggunakan jalur penyelundupan ilegal untuk menjual benda-benda antik ini untuk mendanai kegiatan teror mereka," kata Bukova yang dikutip dari BBC, Kamis (2/7/2015).

"Maka dari itu, kami bekerja dengan pemerintahan untuk menghentikan perdagangan ilegal ini. Ini merupakan langkah amat penting sebagai bagian dari respons terhadap situasi di Irak."

Sekalipun demikian, Bukova tidak memberi bukti secara lebih rinci mengenai pandangannya ini.

Bukova sedang berkunjung ke London untuk menyoroti besarnya skala serangan terhadap warisan budaya dunia di wilayah yang dikuasai oleh ISIS.

Ia juga menyerukan pentingnya upaya internasional untuk memerangi upaya penyelundupan benda-benda bersejarah tersebut.

Sebelumnya, Bukova juga sempat memberikan gambaran mengenai kerusakan warisan budaya yang terjadi di Irak dan Suriah. 60% Dari kota tua Aleppo yang merupakan Situs Warisan Budaya Dunia yang ada di daftar UNESCO, sudah rusak.

Sedangkan dari sekitar 10.000 situs arkeologis di Irak, 2.000 di antaranya berada dalam kendali ISIS. (Ali/Ado)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini