Sukses

Anak Sulung Serda Sugiyanto: Kapan Bisa Ketemu Papa Lagi...

Salvo atau tembakan penghormatan pun turut menghantar prajurit Batalyon Komando Paskhas 462 Pulanggeni masuk ke liang lahat.

Liputan6.com, Pekanbaru - Isak tangis menyelimuti Taman Makam Bahagia di Kompleks Makam Pahlawan Pekanbaru di Jalan Jenderal Sudirman. Di lokasi ini, disemayamkan personel Pasukan Khas TNI AU Serda Sugiyanto yang menjadi korban kecelakaan Pesawat Hercules C-130 di Medan, Sumatera Utara.

Duka mendalam menyeruak ketika iring-ringan jenazah tiba di pemakaman. Ratusan personel TNI Angkatan Udara dan pihak keluarga sudah menunggu.

Salvo atau tembakan penghormatan pun turut menghantar prajurit Batalyon Komando Paskhas 462 Pulanggeni masuk ke liang lahat.

"Papa bobo di sana, Ma, terus kapan bisa ketemu lagi?" ujar Irvan Raditya, anak sulung Serda Sugiyanto, yang sontak membuat keluarga tidak bisa membendung tangis.

Ucapan bocah 5 tahun ini keluar saat menyaksikan prosesi pemakaman ayahnya tepat di tepi liang kubur.

Sejumlah petugas menggotong peti mati di RSUP Haji Adam Malik, Medan, Sumatera utara, Kamis (2/7/2015). Setelah menjalani pemeriksaan dan teridentifikasi, jenazah korban Hercules C-130 akan dipulangkan ke keluarga korban. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Usai pelaksanaan apel Persada dan almarhum sudah dikuburkan, pihak keluarga melakukan prosesi tabur bunga. Irvan kembali melontarkan kata-katanya.

"Papa ke surga tidur. Ma, ayo kita berdoa biar papa tidur enak," kata Irvan sebelum memulai doanya.

Dengan suara halus dan terputus-putus, Irvan melantunkan doa, dibantu sang ibunda, Rahmi Maulia, sambil menahan tangis. Melihat itu, semua keluarga langsung menengadahkan tangan turut mengaminkan doa sang anak.

Menurut Rahmi, Irvan ingin menjadi anggota TNI seperi ayahnya. "Irvan cerita, dia ingin menjadi tentara seperti papa nya. Dia tahu papa nya sudah meninggal," kata dia.

"Dia juga sempat bertanya kapan bisa bertemu papa lagi. Irvan ini kan masih 5 tahun, apa yang diucapkannya tergantung perasaan hati. Yang jelas mamanya sangat tabah memberikan pemahaman," sambung dia.

Serda Sugiyanto meninggal dalam jabatan terakhirnya sebagai Danru I, Bakpan Tonpan II Kipan A Batalyon Komando 462 Paskhas Pekanbaru. Pria yang dilahirkan di Ngawi 3 November 1977 ini meninggal bersama 9 prajurit lain, yang ikut terbang dengan Pesawat Hercules nomor registrasi A-1310. (Mvi/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini