Sukses

Ahok Optimistis Jalan Layang Semanggi Dibangun 2016

Pemprov DKI menggandeng swasta untuk membiayai proyek tersebut. Mereka akan memperoleh keistimewaan KLB sebagai kompensasinya.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun jalan layang di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, optimistis proyek tersebut bisa mulai dilaksanakan tahun depan.

"Kalau hitungan cepat, bisa mulai tahun depan," kata pria yang akrab disapa Ahok itu di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (2/7/2015).

Dia berharap jalan layang Semanggi dapat membantu mengurai kemacetan yang kerap terjadi di sana. Rencananya, 
Pemprov DKI menggandeng swasta untuk membiayai proyek tersebut. Tiap pihak swasta yang terlibat akan diberikan kompensasi oleh Pemprov DKI, berupa keistimewaan bisa membangun bangunan melebihi ambang batas yang telah ditentukan oleh pemerintah, biasa disebut koefisiensi luas bangunan (KLB).

"Semanggi itu cuma bikin layangnya di atas jalan tol yang sekarang," jelas Ahok.

Ahok tunjukkan wajah baru jembatan Semanggi. (Lipiutan6.com/Ahmad Romadoni)

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta berencana membangun jalan layang tambahan sebagai salah satu langkah terobosan untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di wilayah itu. Rabu kemarin, mantan Bupati Belitung Timur ini mengemukakan rencana tersebut. Dia berniat meminta izin terlebih dulu kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono.

Nantinya, Semanggi akan memiliki "telinga" setelah pembangunan rampung. Saat ini jembatan Semanggi berbentuk angka 8. Warga dari Jalan Gatot Subroto, dari arah Kuningan menuju Jalan Sudirman ke arah Bundaran Hotel Indonesia harus melalui jembatan dulu baru berbelok ke kiri. Dengan adanya jalan baru ini, warga langsung berbelok sebelum naik ke jembatan.

Hal yang sama juga berlaku pada warga dari arah Slipi menuju Senayan. Pengendara yang sebelumnya harus melalui jembatan baru berbelok ke kiri tidak perlu lagi melakukan itu. (Bob/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.