Sukses

Pemulangan Jenazah Kakak-Adik Korban Hercules Jatuh Ditunda

Saat ini pihak keluarga mengharapkan doa dan dukungan semua pihak kerabat agar jenazah Reni bisa segera diidentifikasi.

Liputan6.com, Medan - Keluarga kakak-beradik asal Pekanbaru penumpang Hercules C-130 yang jatuh di Medan, Sumatera Utara, mengatakan pemulangan jenazah keduanya ke rumah duka ditunda untuk sementara waktu. Hal itu dilakukan karena jasad sang adik yang belum ditemukan.

"Walau satu dari dua jenazah korban sudah diidentifikasi -- yakni sang kakak dengan nama Ruly Sihotang, namun karena jenazah adiknya Reni belum ditemukan maka jenazah abangnya disemayamkan dulu di Medan," kata kakek korban, Binsar Sihotang, di Pekanbaru, Kamis (2/7/2015).

Binsar memaparkan, kedua orangtua korban dan keluarga lainnya sudah sepakat akan tetap menunggu pemulangan jenazah korban kakak-beradik secara bersamaan. Bukan sendiri-sendiri.

"Keluarga sepakat pemulangan Jenazah Ruly masih akan menunggu ditemukannya jenazah Reni," ujarnya.

Karena itu, kata dia, saat ini pihak keluarga mengharapkan doa dan dukungan semua pihak kerabat agar jenazah Reni bisa segera diidentifikasi.

"Orangtuanya shock karena baru satu anaknya yang bisa diidentifikasi," kata Binsar yang memastikan bahwa kedua jenazah akan dimakamkan di Pekanbaru.

Saat ini, keluarga masih menantikan informasi terkait hasil identifikasi para korban yang diumumkan oleh pihak Rumah Sakit Adam Malik, Medan.

Untuk mengantisipasi sewaktu-waktu ada info terbaru, tambahnya, pihak keluarga sudah bersiap-siap melakukan penyambutan jenazah. Bahkan, jika diperlukan untuk menjemput jenazah ke Medan, keluarga sudah siap.

Namun, kedua orangtua korban yakni Sahala Sihotang dan istrinya, Lasmina Tinambunan, masih berada di rumah duka Pekanbaru menunggu kedatangan jenazah.

"Mereka tidak ikut ke Medan, karena sudah ada keluarga yang mengurus jenazah di sana," tukas Binsar.

Pesawat Hercules C-130 jatuh di Medan Sumatera Utara saat sedang melakukan operasi umum. Armada itu menjalankan operasi berdasarkan surat perintah terbang bernomor SPT/1171/VI/2015, berangkat dari Malang pada Senin 29 Juni kemarin sekitar pukul 09.00 WIB. Berdasarkan surat perintah ini, pesawat seharusnya kembali ke Malang pada Kamis 2 Juli 2015.

Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Marsekal Agus Supriatna, mengungkapkan, tidak ada penumpang maupun awak pesawat yang selamat dalam peristiwa ini. Keseluruhan korban mengalami luka bakar. (Ant/Tnt/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini