Sukses

Penumpang Hercules Serka Luthfi Sempat Puasa Bersama Keluarga

Serka Luthfi berkeinginan akan mengajukan permohonan pindah tugas ke Semarang.

Liputan6.com, Semarang - Kediaman keluarga Serka Luthfi, salah satu penumpang pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Medan, Sumatera Utara ramai sejak pagi. Rumah di Perumahan Bukit Beringin Lestari Blok A Gang V No 108 Semarang, ini selain terdapat tenda dan karangan bunga, juga terdengar isak tangis dari dalamnya.

Sejumlah pelayat baik dari warga maupun anggota TNI tampak memenuhi rumah itu. Tidak ada yang bisa bercerita dengan lancar, cerita dari keluarga selalu disertai air mata dan isak tangis.

Serka Luthfi meninggalkan istri Tri Ningsih Rahayu dan 4 anak yaitu Evita Fatmawati, Nisa Fadila, M Farhen, dan Faimah Hamar. Istri korban tidak kuasa menahan tangis dan tidak mampu bercerita apapun.

Sementara itu anak sulungnya, Evita (18) mengatakan, pekan lalu sempat bertemu ayahnya sebelum berangkat ke Medan. Tapi tidak ada firasat apapun ayahnya akan pergi untuk selamanya.

"Tidak ada firasat apa-apa, seperti biasa. Pulang-pulang berangkat-berangkat tidak pesan apa-apa. Ketemu terakhir Selasa minggu kemarin, sempat puasa 2 hari di sini," kata Evita kepada di rumah duka, Rabu (1/7/2015).

Sambil terisak dan mata basah, Evita bercerita bahwa ayahnya sudah 13 bulan ini bertugas di Skuadron 12 dan berencana ingin pindah tugas ke Skuadron 11 Semarang. Dalam waktu dekat Serka Luthfi akan mengajukan permohonan pindah tugas.

"Bapak rencana pindah tugas ke sini, tapi kok malah begini," kata Evita sambil menangis.

Hingga saat ini pihak keluarga masih menunggu informasi kapan jenazah akan tiba di Semarang. Rencananya jenazah akan segera dimakamkan di tempat pemakaman umum Bringin tidak jauh dari tempat tinggalnya.

Pesawat Hercules C-130 dengan nomor ekor A-1310 jatuh dengan posisi terbalik di Jalan Ginting, Medan, Selasa 30 Juni siang kemarin pukul 11.48 WIB. Pesawat tersebut lepas landas dari Pangkalan Udara Suwondo Medan menuju Kepulauan Natuna untuk menjalankan misi Penerbangan Angkutan Udara Militer (PAUM), yaitu pengiriman logistik. (Mvi/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.