Sukses

Status Terakhir BBM Kopilot Hercules Jatuh Lettu Pandu

"Alhamdulillah, manungso mung ngunduh wohing pakarti."

Liputan6.com, Yogyakarta - Kopilot pesawat Hercules yang jatuh di Medan, Sumatra Utara, Lettu Pandu Setiawan, dikenal sebagai sosok yang baik di mata sahabatnya.

Teman dekat Pandu sejak bersekolah di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta, Ari Setiawan, mengaku tidak memiliki firasat apapun sebelum pesawat yang dibuat pada 1954 itu jatuh. Namun, dia teringat status terakhir Pandu di akun Blackberry Messenger.

Saat itu, Pandu menulis sebuah kalimat bijak pada statusnya.

"Status BBM dia itu, 'Alhamdulillah, manungso mung ngunduh wohing pakarti.' Artinya kan bahwa kehidupan manusia akibat baik buruk akibat perbuatan dia sendiri. Ini jadi tauladan bagi kita orang baik akan jadi tauldan yang baik bagi kita," ujar Ari, Rabu (1/7/2015).

Ari mengatakan Pandu merupakan sosok yang disiplin, rajin, dan sering jalin silaturahmi dengan teman. Bahkan, sering kali Pandu mengorbankan kepentingan pribadinya untuk berkumpul dengan teman-temannya.

"Dia enggak pernah telat tugas, selalu dikerjakan. Dia mudah bergaul, suka ngumpul kalau cuti dia lebih suka ngumpul bahkan dia enggak bulan madu kemarin," kata Ari.

Pandu dan dia terakhir kali bertemu di rumahnya pada 1 Mei lalu. Sebagai teman, dia mendoakan agar keluarga diberikan ketabahan dalam menerima ujian ini. Saat ini, teman-teman Pandu sudah berkunjung ke rumah Pandu di Dusun Patukan, Desa Ambarketawang, Gamping, Sleman.

"Tadi malam ke rumahnya ngasih dukungan ke Dewi, dia tegar sekali. Mungkin kalau lihat kita, dia jadi teringat kenangan dengan Mas Pandu. Soalnya, kita kan sekelas waktu itu. Tapi salutnya pas ibunya Dewi pingsan, justru dia (Dewi) yang memandu. Dia (Dewi) kuat," jelas Ari.

Istri Kopilot Hercules A-1310 Lettu Pandu Setiawan, Dewi Wulandari. (Liputan6.com/Fathi Mahmud0

Sementara itu, Bagian Admintrasi Data Kesiswaan SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta, Sarjimin mengatakan Pandu sangat baik dan pintar. Saat itu murid angkatan 2007 tersebut termasuk siswa yang berprestasi. Terakhir ketemu, saat lulus dan mendaftar ke AAU. Saat itu, dia bertemu dengan Pandu di polres saat mengurus SKCK.

"Dia siswa berpresatasi, rapi karena sejak kelas 10 dia ada di kelas A. Kelas itukan kumpulan anak-anak yang baik dan pintar. Sampai dia di jurusan IPA," ujar Sarjimin. (Bob/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini