Sukses

Janji Sutiyoso Usai Disetujui DPR Jadi Kepala BIN

Sederet perbaikan dan pembangunan infrastruktur akan dibangun oleh Sutiyoso setelah disetujui DPR menjadi Kepala BIN.

Liputan6.com, Jakarta - Letjen TNI (purn) Sutiyoso merampungkan fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan sebagai calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) di Komisi I DPR. Pria yang akrab disapa Bang Yos itu mendapat persetujuan dari Komisi I DPR sebagai Kepala BIN.

Seusai mendengarkan hasil keputusan dan pertimbangan Komisi I DPR, Bang Yos menyadari tugas berat menanti dirinya yang tidak akan bisa diselesaikan tanpa bantuan banyak pihak. Maka itu, Bang Yos menyatakan pihaknya akan membuat BIN lebih terbuka menerima masukan dan kritikan dari semua pihak.

"Artinya masyarakat bisa berpartisipasi karena pekerjaan intelijen itu memerlukan banyak informasi. Jadi rakyat tidak perlu melihat BIN itu seperti momok atau menakutkan, tidak. BIN punya kita semua," kata Bang Yos di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (30/6/2015).

Meski demikian, Bang Yos berujar, dirinya belum bisa menceritakan banyak hal tentang BIN ke depannya dibawa seperti apa. Menurut dia, butuh waktu untuk melihat keadaan yang di dalam BIN itu kini seperti apa.

"Apakah organisasi BIN yang ada sekarang ini sudah cukup mengakomodasi semua kepentingan tugas dan fungsi BIN, yaitu tugas penyelidikan, penggalangan, pengamanan dan apakah personel-personel di dalamnya baik dari jumlahnya sudah cukup ataupun kualitasnya memadai itu semua tentu akan saya lihat," ujar dia.  

Dia menambahkan, dirinya akan melihat perlengkapan-perlengkapan yang dimiliki BIN saat ini seperti apa. "Ke depan tentu saja karena pekerjaan intelijen pekerjaan yang menggunakan asas kerahasiaan sehingga harap memahami ke depan kalau ketemu saya, saya jadi pelit bicara. Jadi Anda ngerti aja, tapi kalau bicara lain bukan intelijen pasti saya akan jawab," papar dia.

Terkait anggaran BIN 2016, dengan ruang lingkup tugas, operasi BIN yang bukan di dalam negeri saja tetapi di luar negeri, maka Bang Yos menilai anggaran BIN saat ini sebesar Rp 2,4 triliun mau dipangkas, itu sangat kecil.

Padahal menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, BIN adalah lini terdepan dalam keamanan negara untuk mendapatkan atau memposisikan seperti itu tentunya harus ditopang dengan biaya yang cukup. "Di negara manapun operasi intelijen adalah operasi yang mahal karena menyangkut keselamatan negara tentu dalam hal anggaran saya akan berkonsultasi dengan Komisi I DPR ke depan," kata dia.

Menurut dia, anggaran sebesar Rp 2,4 triliun itu masih belum ideal. Tapi, ia belum dapat mengajukan besaran anggaran BIN yang layak. "Tetapi pastinya itu terlalu kecil. Itu juga merupakan gaji pegawai, operasional yang begitu luas lingkupnya dan juga diluar negeri, itu tentu sangat kecil sepengetahuan saya biaya intelijen di negara-negara lain," tandas Bang Yos. (Don/Ado)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini