Sukses

TNI Selidiki Penyebab Hercules Jatuh di Medan

Pesawat Hercules yang jatuh di Medan itu sedang melakukan operasi rutin.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Dwi Badarmanto menyatakan Pesawat Hercules yang jatuh di Medan, Sumatera Utara sedang melakukan kegiatan rutin. Pesawat itu dipiloti oleh Kapten Pnb Shandy Permana.

"Take off dari Lanud Suwondo, Medan pada pukul 11.48 WIB menuju Lanud Tanjung Pinang, Kepulauan Riau dengan misi melaksanakan PAUM (Penerbangan Angkutan Udara Militer)," kata Dwi saat dihubungi, Selasa (30/6/2015).

PAUM adalah operasi rutin yang dilaksanakan oleh TNI AU berupa pengangkutan personel/prajurit yang melaksanakan pergeseran dinas maupun logistik TNI/TNI AU dari satu Lanud ke Lanud lainya.

Korban tewas dari kecelakaan Hercules mencapai puluhan orang. Meski begitu, pihak TNI masih menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut.

"Pihak TNI AU sedang menyelidiki sebab-sebab kecelakaan, demikian juga jumlah korban sedang dalam proses penelitian lebih lanjut," ujar dia.

Dia menuturkan, komposisi awak pesawat C-130 Hercules ini secara lengkap adalah Kapten Pnb Sandi Permana. Kopilot 1 Lettu Pnb Pandu Setiawan,  Kopilot 2 Letda Pnb Dian Sukman P, Navigator Kapten Nav Riri Setiawan, Juru Radio Udara Serma Bambang H.

Selain itu, Juru Mesin Udara 1 Peltu Ibnu Kohar, Juru Mesin Udara 2 Pelda Andik S, Load Master Peltu Ngateman, Peltu Yahya Komari, Pelda Agus P, dan Prada Alvian.

Rute penerbangan yang dilalui pesawat tersebut adalah tanggal 29 Juni 2015 berangkat dari Abdurrahman Saleh menuju Adi Sutjipto, Halim Perdanakusuma.

Tanggal 30 Juni 2015 dari Halim Perdanakusuma menuju Roesmin Nurjadin, Dumai, Suwondo, Tanjung Pinang, Ranai (Pulau Natuna), Supadio (round).  

Tanggal 1 Juli 2015 rencana dari Supadio menuju Ranai, Tanjung Pinang, Suwondo, Dumai Roesmin Nurjadin, Halim Perdankusuma.

"Kemudian tanggal 2 Juli 2015 pesawat rencana akan kembali ke Abdurrahman Saleh, Malang," tuksa Dwi. (Ali/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini