Sukses

Dilarang Merokok, Tahanan di Melbourne Mengamuk

Tahanan di penjara Melbourne ngamuk gara-gara rencana pelarangan merokok. Polisi bersenjata lengkap mengamankan napi dengan gas air mata.

Liputan6.com, Melbourne - Polisi bersenjata lengkap dikirim ke sebuah penjara di luar kota Melbourne, Australia (30/06/2015), setelah kerusuhan besar terjadi di penjara tersebut. Kerusuhan disinyalir karena pelarangan merokok oleh keamanan setempat yang akan dimulai Rabu besok.

Para staf dan pengunjung telah dievakuasi dari penjara Ravenhall--sekitar 20 kilometer-- dari Melbourne. Menurut Komisi Lembaga Permasyarakatan negara bagian Victoria (Victorian Corrections Commissioner), Jan Shuard, kerusuhan kali ini adalah kerusuhan yang paling besar yang pernah terjadi di lembaga permasyarakatan di negara bagian itu. Menurutnya, kejadian ini kemungkinan karena adanya peraturan pelarangan merokok, tetapi bisa jadi lebih dari itu.

"Sampai saya dapat infomasi yang jelas, saya tidak bisa berspekulasi apa yang telah terjadi di sana," katanya kepada wartawan seperti dikutip BBC.

Sehari sebelumnya, Shuard memang telah mengumumkan akan memberlakukan pelarangan merokok di lingkungan penjara tersebut. Hal ini disebabkan karena 84 persen para tahanan tersebut adalah perokok. 

Pemerintah negara bagian Victoria ingin memperbaiki kualitas kesehatan para napi dan staf serta pengunjung dengan pelarangan rokok ini. "Kami telah mengkaji keputusan ini selama 18 bulan dan ini adalah proyek jangka panjang buat penjara di negara bagian ini," kata Shuard kepada ABC.

Polisi dan  petugas service emergency segera menuju lapas setelah para tahanan mulai memasuki ruangan keamanan inti penjara tersebut. Dilaporkan banyak yang luka atas insiden ini dan media setempat memberitakan polisi bersenjata lengkap telah berhasil masuk dan melontarkan senjata gas air mata.

Kerusuhan yang dimulai pukul 12 siang waktu setempat tidak sampai meresahkan publik sekitarnya. (Rie/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini