Sukses

Gerindra Yakin Ahok Bisa Maju di Jalur Independen, Tapi...

Namun, Ketua DPD Gerindra mengingatkan Ahok untuk berhati-hati dengan verifikasi.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Gerindra tampaknya masih 'sakit hati' dengan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, lantaran Gubernur DKI itu memilih angkat kaki dari partai tersebut.

Ketua DPD Gerindra yang juga Wakil Ketua DPRD DKI, Mohamad Taufik, menyatakan partainya tidak akan mendukung Ahok. Termasuk jika Ahok ingin balik lagi ke partai berlambang garuda emas itu sebagai tunggangan maju ke Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Partai saya (Gerindra) tertutup untuk dia. Tidak mau mencalonkan lagi pada Pilkada 2017," ujar Taufik dalam sebuah diskusi politik di pressroom Balaikota Jakarta, Jumat (26/6/2015).

Pada kesempatan itu, Taufik juga mengatakan Ahok bisa saja maju melalui jalur independen. Dia percaya Ahok dapat memenuhi syarat harus mendapat 750 ribu KTP sebagai dukungan. Namun, dia mengingatkan Ahok untuk berhati-hati dengan verifikasi.

"Bisa saja itu dilakukan. Saya ini kan mantan tim sukses, cari saja di Pramuka, cari saja di koperasi pasar, atau cari di SIM (pembuatan SIM). Tapi harus hati-hati dengan verifikasinya," tutur Taufik.

Dia pun mengklaim pernah punya pengalaman saat Ahok masih di Gerindra dan minta maju untuk didukung bersama Jokowi pada Pilkada Gubernur DKI Jakarta 2012.

"Sebelum di Gerindra, Ahok kan minta dibantu calon independen, tapi enggak cukup. Enggak ada apa-apa dia. Akhirnya kan enggak jadi dan didorong Gerindra," tegas Taufik.

Sementara peneliti CSIS, Arya Fernandes, mengatakan peluang Ahok maju di jalur independen terbuka lebar dan memiliki amunisi yang cukup. Dia pun menegaskan tidak mudah mengalahkan Ahok.

"Ahok itu tak mudah dikalahkan. Pasalnya, Ahok itu incumbent, disukai di media social. Jadi harus ada calon setipe yang baru untuk bisa mengalahkan," tutur Arya.

Selain itu, dia menilai jalur independen pas untuk Ahok, jika dilihat dari sifatnya.

"Maju independen itu paling pas buat Ahok. Karena jika lewat partai, akan susah deal-deal untuk wakil gubernurnya. Ahok itu juga akan mampu mengumpulkan 750 ribu KTP. Contohnya Faizal Basri bisa," pungkas Arya. (Bob/Ado)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini