Sukses

Segera Tetapkan Hari Santri, Jokowi Dinilai Amanah

Wakil Ketua Laskar Santri Nusantara, Didik Setiyawan, mengapresiasi atas komitmen Presiden Jokowi yang segera merealisasikan janji kampanye.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi berjanji segera menetapkan Hari Santri Indonesia, sesuai dengan janjinya saat kampanye Pilpres 2014.‎ Wakil Ketua Laskar Santri Nusantara, Didik Setiyawan, mengapresiasi komitmen Jokowi itu.

"Hal ini menunjukkan Presiden Jokowi adalah figur pemimpin yang amanah dan konsisten serta tepat janji‎. Karena itu komitmen Presiden Jokowi untuk segera menetapkan Hari Santri Indonesia tidak lain adalah realisasi janji Kampanye Pilpres 2014," kata Didik, di Jakarta, Kamis 25 Juni 2015.

Dia juga menyatakan dukungannya jika 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri Indonesia, bukan pada 1 Muharram sebagaimana pada janji kampanye pilpres lalu‎. Sebab, 1 Muharram sudah menjadi Tahun Baru umat Islam sedunia dan sudah ditetapkan menjadi Hari Libur Nasional.

"Penetapan Hari Santri Indonesia pada 22 Oktober sangat tepat karena mengandung muatan historis yang sangat heroik dan monumental perjalanan sejarah bangsa khususnya bagi kalangan santri Indonesia," jelas Didik.

‎Menurut dia, 22 Oktober adalah hari revolusi santri melawan kolonialisme Belanda. Pada 22 Oktober 1945, Hadlratussyaikh KH M Hasyim Asyari mengumandangkan resolusi jihad melawan Belanda (NICA) yang hendak kembali menjajah Indonesia.

Resolusi Jihad 22 Oktober inilah yang menggelorakan semangat dan menggerakkan perjuangan santri bersama rakyat secara bahu membahu mengusir Belanda. Puncak perjuangan yang dipimpin Bung Tomo ini adalah perang terbuka mengusir penjajah Belanda pada 10 November di Surabaya.

Kementerian Agama pun diminta segera memproses Hari Santri Indonesia.

Sebelumnya, pada Istighotsah Akbar Nahdlatul Ulama (NU) dalam rangka menyambut Ramadan 1436 H, sekaligus Pembukaan Munas Alim Ulama NU di Masjid Istiqlal, Jakarta pada 14 Juni 2015 lalu, Presiden Jokowi menyatakan segera menetapkan Hari Santri Indonesia. (Bob)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini